Fabio Quartararo Kesulitan Bersaing di MotoGP 2022, Ini PR Utama yang Perlu Dibeanahi Yamaha

Rio Eristiawan, Jurnalis
Rabu 28 Desember 2022 02:03 WIB
Fabio Quartararo kala mentas di MotoGP bersama Yamaha. (Foto: Instagram/@fabioquartararo20)
Share :

LESMO – Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, kesulitan bersaing di MotoGP 2022. Yamaha pun dinilai punya PR besar, yakni tekanan ban depan yang terus menjadi masalah utama di MotoGP 2022.

Sebagaimana diketahui, Quartararo gagal menjadi juara MotoGP 2022 usai bersaing ketat dengan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo). Pembalap asal Prancis itu sempat unggul 91 poin, tetapi Pecco -sapaan akrab Francesco Bagnaia- berhasil merebut gelar tersebut.

Kegagalan mempertahankan gelar juara MotoGP membuta Quartararo sangat frustasi dengan YZR-M1. Pasalnya, ia menilai motornya tak memiliki kecepatan untuk bisa bersaing dengan pembalap lainnya.

Namun, Quartararo mengakui tekanan ban depan menjadi masalah utama YZR-M1 di MotoGP 2022. Menurutnya, hal tersebut sangat berpengaruh dengan performa motornya.

BACA JUGA: Fabio Quartararo Dikhawatirkan Mulai Muak dengan Yamaha, Usai Kesulitan Bersaing di MotoGP 2022

"Tekanan ban depan tergantung pada motor yang Anda kendarai. Itu bisa mempengaruhi banyak hal dan itu mempengaruhi banyak hal pada motor kami," kata Quartararo, dilansir dari Paddock GP, Rabu (28/12/2022).

Pembalap berusia 24 tahun itu menjelaskan masalah tekanan ban depan sangat terasa di MotoGP Qatar 2022. Sebab, YZR-M1 tampak tak memiliki grip di lintasan.

Quartararo mengaku sangat frustrasi dengan masalah tersebut. Sebab, kondisi itu bisa membuatnya terjatuh dari motornya jika memaksakan diri untuk bersaing dengan pembalap lainnya.

“Maka Anda tidak lagi mendapat dukungan dari bagian depan saat Anda mengendarai motor, Anda tidak lagi memiliki cengkraman samping dan ban banyak bergerak,” curhat Quartararo.

“Saya punya masalah di Qatar tahun ini, tekanan ban depan naik sangat tinggi dan umumnya Anda tidak bisa mengemudi lagi. Katakanlah ban kemudian menjadi sangat lunak, umumnya seperti permen karet," sambungnya.

"Anda tidak dapat melakukan hampir semua hal dan itu sangat membuat frustrasi karena Anda tahu bisa melaju jauh lebih cepat, tetapi Anda juga tahu bahwa jika Anda mencoba untuk terus memaksakannya, Anda akan jatuh,” jelasnya.

“Secara keseluruhan, Anda merasakan banyak hal pada motor: Anda memiliki perasaan yang baik tetapi Anda mengendarai setengah detik lebih lambat, jadi itu bukan perasaan yang baik," pungkasnya.

(Djanti Virantika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya