PENGERTIAN lari jarak pendek, sejarah, dan manfaatnya akan dibahas di sini. Lari jarak pendek ialah salah satu jenis lari yang umumnya dilakukan dengan membutuhkan kecepatan dan kekuatan dalam sepanjang lintasan.
Mulai dari titik mulai sampai selesai. Pemenangnya akan ditentukan berdasarkan waktu, terdiri dari tiga jarak lintasan yang dilombakan pada lari jarak pendek, yakni dengan jarak 100 meter, 200 meter serta 400 meter.
Dalam melaksanakan lari jarak pendek membutuhkan teknik yang kuat, terutama kekuatan kaki, kecepatan penuh serta keseimbangan tubuh di sepanjang lintasan. Di bawah ini, kami akan mengulas dengan tuntas mengenai sejarah lari pendek dan manfaat lari pendek.
Sejarah Lari Jarak Pendek
Pada waktu sekitar abad ke-7 SM, lari jarak pendek sudah diadakan sejak zaman Yunani kuno. Munculnya lari jarak pendek tersebut bermula dari seorang prajurit berasal dari Yunani.
Saat itu seorang prajurit berlari dari Persia untuk membawa sebuah pesan atas kemenangan Yunani atas perang melawan Persia. Tetapi, tak lama kemudian seorang prajurit tersebut meninggal dunia di saat setelah memberikan pesan kepada sang raja Yunani.
Dengan memberi kehormatan atas seorang prajurit tersebut, sang raja Yunani mengadakan lomba lari jarak pendek untuk memperingati kematian seorang prajurit tersebut. Seiring berjalannya zaman dan waktu terus berkembang, begitu pula dengan lari jarak pendek, tak lama kemudian perlombaan lari jarak pendek tersebut tersebar di berbagai negara.
Pada tahun 1912, akhirnya dibentuklah organisasi bernama IAAF (International Association of Athletics Federation) yang berpusat di Monako. Sampai sekarang, 212 negara sudah menjadi anggota IAAF.
Kecepatan pada lari jarak pendek ialah hasil kontraksi yang cepat dan kuat berasal dari otot-otot yang diubah menjadi gerakan efisien dan lancar yang dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan tinggi.