Lebih lanjut, Francesco Bagnaia mengatakan bahwa menghabiskan waktu di akademi VR46 banyak memberikan pelajaran hidup yang amat berharga bagi dirinya. Dirinya menceritakan bagaimana sulit kehidupannya saat itu ketika tidak memiliki keistimewaan seperti anak-anak seusianya.
“Datang ke akademi mengubah saya, saya berusia 16 tahun, tidak memiliki SIM, saya tidak memiliki orang tua untuk mengantar kesana-kesini, saya harus pergi berlatih ke gym atau berlatih di peternakan,” kenangnya.
“Saat itu saya hanya anak kecil, meski ingin menjadi pembalap tercepat, saya selalu tergoda untuk pergi keluar bersama teman-teman saya,” ujarnya.
“Tapi akademi membuat saya lebih berkembang, berkat Valentino, saya menjadi lebih dewasa di semua level, saya mengerti apa hal yang terpenting bagi saya,” tutupnya.
(Hakiki Tertiari )