Aleix Espargaro, mislanya. Pembalap Aprilia Racing itu memiliki tinggi 180 cm. Ia menyebut sulut berakselerasi di motor.
(Joan Mir ketika mengendrarai motornya di lintasan)
“Semakin ringan tubuh Anda, maka semakin bagus dalam berakselerasi," ucap Aleix Espargaro.
Menurutnya, lebih sulit bagi mereka yang bertubuh jangkung dalam mengatur berat badan. Maka dari itu, para pembalap dengan badan jangkung harus melakukan diet dan latihan fisik agar berat badan mereka ideal.
Sehingga tidak kehilangan akselerasi dan performanya tetap terjaga. Tidak hanya masalah bobot saja, sejatinya tinggi badannya juga memengaruhi kenyamanan saat berkendara.
Luca Marini jadi salah satu pembalap yang tidak nyaman di atas motor. Ketika tes pramusim ia mengaku kerepotan dalam mengatur posisi duduknya di atas motor.
Pembalap 24 tahun itu berpostur 184 cm. Ia pun harus berupaya keras ketika melakukan beberapa penyesuaian. Di antaranya, mengoptimalkan ergonomi, posisi duduk, dan juga masalah aerodinamika.
Begitu pun dengan Joan Mir. Pembalap Suzuki Ecstar itu harus pintar-pintar mengatur cara duduknya ketika di atas si kuda besi Karena, jika sudah merasa nyaman, maka akan mudah bagi pembalap mengendalikan motor di atas arena.
Nah, itulah penjelasan mengenai repotnya jadi pembalap Jangkung di MotoGP.
(Hakiki Tertiari )