Apa Repotnya Jadi Pembalap Jangkung di MotoGP? Begini Penjelasannya

Destriana Indria Pamungkas, Jurnalis
Sabtu 23 April 2022 14:49 WIB
Apa repotnya jadi pembalap jangkung di MotoGP? (Foto: MotoGP)
Share :

APA repotnya jadi pembalap jangkung di MotoGP? Begini penjelasannya! Ya, semua mengenai repotnya jadi pembalap jangkung di MotoGP akan diulas pada artikel ini.

Seperti diketahui, sejumlah pembalap MotoGP memiliki tinggi yang menjulang. Beberapa di antara pembalap tersebut adalah Joan Mir, Aleix Espargaro, dan juga Luca Marini.

(Luca Marini mengendarai motor)

Ketiganya memiliki tinggi di atas 180 cm. Tak ayal beberapa bagian dari mereka yang berpostur jangkung, cukup berkeluh kesah, terutama sedang balapan.

Sekadar informasi, dalam olahraga balap motor ternyata berat badan dan tinggi badan juga diperhitungkan. Di ajang MotoGP sendiri, berat bobot satu motor adalah 157 kg, sedangkan pada Moto2 adalah 217 kg, dan Moto3 152 kg.

Kalkukasli berat motor itu sudah termasuk berat si pembalap dan perangkat pelindung yang melekat di tubuhnya. Lantas, apa repotnya jadi pembalap jangkung di MotoGP? Berikut penjelasannya.

Repotnya Jadi Pembalap Jangkung di MotoGP

Tahu kah Anda jika semakin tinggi seseorang maka bobot tubuhnya pun semakin berat. Begitu pun bobot ketiga tiga rider MotoGP yanag telah disebutkan tadi. Dengan bobot diatas 180 cm, tentu berat badan para pembalap ini tidak seringan itu. Apalagi jika ditambah dengan perangkat pelindung balapan. 

Tentu itu akan sangat berpengaruh. Sebab, berat badan saja, sudah bisa memengaruhi akselerasi mengendarai motor. Apalagi, motor yang digunakan adalah motor dengan body yang besar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya