SEJARAH Merpati Putih akan dibahas Okezone dalam artikel ini. Merpati Putih berawal dari Yogyakarta, tepatnya dibentuk 2 April 1963.
Organisasi ini merupakan warisan nilai budaya bangsa Indonesia yang diturunkan oleh sang Guru Saring Hadi Purnomo kepada kedua putranya, yaitu Poerwoto Hadi Purnomo dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Alm).
(Pertunjukan Merpati Putih, foto: tni.mil.id)
Awalnya, keilmuan dan perkembangan perguruan bela diri ini berasal dari Keraton Mataram lama di Kartosuro yang berasal dari seorang wanita bangsawan, Nyi Ageng Joyorejoso yang mempunyai tiga orang putra, yakni Gagak Handoko, Gagak Samudero, dan Gagak Seto masuk dalam Grat IV.
Gagak Handoko mengembara ke daerah timur pulau Jawa melalui pantai selatan sehingga sampai di daerah Gunung Kelud dengan tujuan mempelajari dan mengetahui keadaan daerah itu. Tujuan lainnya Gagak Handoko adalah mencari dua saudaranya yang terpisah.
Saat mengembara, beliau menyamar sebagai Ki Bagus Kerto. Sebelum beliau mengembara, perguruan Gagak Handoko yang didirikan di Gunung Jeruk telah berkembang dengan cepat.
Gagak Handoko sadar akan usianya makin tua sehingga memberi mandat penuh dan amanat kepada keturunannya yang termasuk dalam Grat V, yaitu R Bongso Permono Ing Ngulakan Wates. Dari R. Bongso Permono, diturunkan ilmunya kepada keturunannya, yaitu RM. Wongso Widjojo.
Pada masa kepemimpinan RM. Wongso Widjojo, dia mengambil murid bernama R. Sarengat Siswo Hardjono (Sarengat Hadi Poenomo). Kebetulan, dalam keluarga, masih ada hubungan cucu yang termasuk dalam garis keturunan VII (Grat VII).