Derrick menyebut bahwa dia senang bermain di posisi tiga atau empat. Sebab, dia adalah pemain Center yang lebih mengandalkan kecepatan bukan kekuatan fisik.
"Jadi aku lebih suka main di posisi tiga atau empat karena menurut aku itu posisi aku banget. Aku suka dribble, aku suka shoot, jadi itu tempat yang bener-bener aku pengen gitu," jelas remaja kelahiran Jakarta itu.
"Tapi kalau di Indonesia karena aku tinggi banget jadi engga mungkin aku bisa banyak dribble karena di Indonesia pemainnya tidak begitu tinggi terus mereka juga cepat-cepat, kalau kata orang (aku) gampang di steal karena aku dribble sesuai tinggi badan aku kan," tambahnya.
Kemudian, Derrick mengungkapkan bahwa mimpi terbesarnya adalah bisa bermain di NBA. Dia pun tak mau pilih-pilih klub jika menembus kompetisi terelit di Amerika Serikat itu, kendati dia sangat memfavoritkan Los Angeles Lakers dan Chichago Bulls.
"Mimpi terbesar aku pastinya main di NBA. Impian aku kalau masuk NBA ya klub mana saja mau karena ya engga pilih-pilih, asal masuk aja kita sudah seneng kan," tutur Derrick.
"Kalau klub favorit aku sih Los Angeles Lakers sama Chichago Bulls," lanjutnya.
Dikutip Youtube Inews, pendidikan di NBA Academy bisa berlangsung hingga 1,5 tahun sampai tiga tahun ke depan karena pandemi Covid-19. Namun, pekan ini Derrick tengah pulang ke Indonesia karena sedang menjalani masa libur dari akademinya.
Tentu saja, Derrick diharapkan bisa menjadi bintang NBA dan juga Timnas basket Indonesia di masa depan. Jika bisa menembus NBA, dia akan membuka peluang bagi pebasket Tanah Air lainnya untuk bisa tampil di liga bola basket terbaik di dunia itu.
Harapan setelah bisa masuk NBA pun semoga Derrick bisa terus bersinar dan mengharum namanya di kompetisi basket Amerika Serikat tersebut.
(Rivan Nasri Rachman)