Kaleidoskop 2021: Berakhirnya Karier Termasyhur Valentino Rossi di MotoGP

Djanti Virantika, Jurnalis
Selasa 28 Desember 2021 19:30 WIB
Valentino Rossi resmi pensiun dari MotoGP. (Foto: MotoGP.com)
Share :

VALENTINO Rossi resmi pensiun. Kabar ini jadi salah satu peristiwa yang paling ramai disorot di dunia olahraga pada 2021. Sebab, jagat dunia MotoGP sendiri langsung gempar usai Valentino Rossi secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mengakhiri karier termasyhurnya di MotoGP.

Pengumuman itu disampaikan jelang balapan MotoGP Styria 2021. Sejatinya, para pencinta MotoGP hingga pembalap di ajang itu sudah mengetahui bahwa waktu ini akan segera datang.

Pasalnya, usia Vale -sapaan akrab Rossi- sudah tak muda lagi. Di MotoGP 2021, dia menjalani balapan dengan status pembalap tertua karena sudah menginjak umur 42 tahun.

Meski begitu, tetap saja ada reaksi luar biasa yang ditunjukkan publik dunia usai Valentino Rossi mengumumkan keputusan gantung helm dalam konferensi pers, 4 Agustus 2021. Mereka meluapkan perasaan sedih, kaget, dan campur aduknya itu di jagat maya hingga Valentino Rossi sempat jadi trending topic.

Beberapa orang merasa lega karena Valentino Rossi mengumumkannya di pertengahan musim 2021. Dengan begitu, masih ada waktu bagi mereka untuk menikmati beberapa balapan lagi sebelum akhirnya sang idola yang dijuluki The Doctor itu berpamitan dengan dunia MotoGP.

Valentino Rossi sendiri bertekad kuat untuk menampilkan kinerja terbaik di balapan tersisa. Namun sayang, keinginannya gagal berbuah manis. Ia terus tampil memble dan gagal naik podium hingga akhir MotoGP 2021.

Meski begitu, Valentino Rossi tetaplah idola, sosok ikonik di mata para penggemar MotoGP. Alhasil, sorak-sorai dari fans, bendera kuning bernomor 46, dan berbagai atribut khas Valentino Rossi selalu terlihat menghiasi tribun penonton di seri-seri setelah MotoGP Styria 2021.

(Momen balapan terakhir Valentino Rossi di MotoGP. (Foto: MotoGP.com)

Mereka tampak berbondong-bondong memberi apresiasi terakhir untuk Valentino Rossi yang sudah membuat dunia MotoGP berjalan jauh lebih menarik. Valentino Rossi pun akhirnya menjalani balapan terakhirnya pada 14 November 2021 di MotoGP Valencia 2021. Banyak orang terlihat emosional melepas Valentino Rossi usai balapan itu.

Ada sejumlah faktor yang menjadi alasan kuat munculnya rasa kehilangan yang besar dari pensiunnya Valentino Rossi. Mulai dari kiprahnya, kariernya, prestasinya, rivalitasnya, kontroversinya, dan banyak hal lain di dunia MotoGP jadi alasannya. Mari mengenal sepak terjang Rossi lebih dalam lagi lewat artikel ini.

Berkarier Ciamik di MotoGP

Lahir di Urbino, Italia, 16 Februari 1979, Valentino Rossi sudah memiliki kecintaan dengan dunia balap sejak kecil. Hal ini tentunya tak terlepas dari peran ayahnya yang merupakan pembalap motor legendaris, Graziano Rossi.

Meski begitu, Valentino Rossi kecil tak langsung terjun ke dunia balap motor. Dia lebih dahulu mengikuti dunia balap kart pada usia 5 tahun.

(Valentino Rossi juara dunia kelas 125 cc pada 1997)

Kecil-kecil cabai rawit, Valentino Rossi bisa langsung tampil ciamik hingga memenangi balapan di tempat asalnya, Tavullia. Sayangnya, karier manis kakak tiri dari Luca Marini itu gagal berlanjut di dunia kart karena sejumlah faktor.

Alhasil, Valentino Rossi memilih terjun ke dunia balap motor. Valentino Rossi mulai resmi menjalani balapan di kelas 125 cc pada 1996. Dia membela tim AGV Aprilia kala itu.

Musim perdananya di kelas yang kini setara Moto3 itu pun terbilang cukup baik. Meski di akhir musim hanya menempati posisi kesembilan di klasemen, dia tetap bisa meraih 1 kemenangan dan podium.

Musim berikutnya, Valentino Rossi tampak makin matang. Dari 15 balapan yang dilakoni pada musim itu, putra dari Graziano Rossi tersebut bisa meraih 11 kemenangan dan dua podium. Hanya di dua balapan, Valentino Rossi gagal menembus 5 besar. Pencapaian ini membawanya menyabet gelar juara.

Kesuksesannya di musim itu membawa Valentino Rossi mendapat kesempaatan naik kelas ke 250 cc pada tahun berikutnya. Dua musim di sana, dia finis di urutan kedua pada 1998 dan meraih kemenangan pada 1999.

Nama Valentino Rossi kemudian makin tersohor. Dia naik ke kelas utama yang kala itu masih disebut 500 cc. Setelah terus membela tim Aprilia di kelas 125 cc dan 250 cc, kekasih dari Francesca Sofia Novello itu pun berpindah tim ke Honda kala hijrah ke kelas utama.

(Valentino Rossi juara dunia bersama Honda di kelas 500 cc musim 2001)

Meski berkarier dengan tim baru, Valentino Rossi tetap mampu membuktikan kualitasnya dengan terus tampil apik. Dia langsung mendominasi di musim pertamanya hingga meraih banyak podium. Valentino Rossi menang di seri Inggris dan Brasil, kemudian naik podium di Spanyol, Prancis, Catalunya, Jerman, Republik Ceko, Portugal, hingga Australia. Valentino Rossi menyabet status runner-up di akhir musim.

Pada tahun berikutnya, dia makin menggila. Valentino Rossi sukses memberi ancaman lebih berat kepada rivalnya yang sangat-sangat kuat, seperti Alex Criville, Kenny Roberts Jr, Sete Gibernau, hingga Max Biaggi. Performa gemilangnya pun membuahkan gelar juara pertama di kelas utama.

Berpindah ke musim 2002, ada perubahan format di kelas utama, di mana ajang tertinggi tak lagi disebut 500 cc tetapi menjadi MotoGP. Meski ada perubahan dari mesin motornya, Valentino Rossi tampak tak mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Dominasinya dengan Honda pun berlanjut ke dua tahun berikutnya. Dia sukses menyegel gelar juara pada 2002 dan 2003.

Setelah itu, Rossi mengejutkan publik karena mengambil langkah penuh risiko dengan berpindah tim ke Yamaha. Langkah ini bisa dibilang membahayakan untuk Valentino Rossi karena kariernya terancam tak sementereng bersama Honda.

Tetapi, Rossi menegaskan bahwa keputusannya tak salah. Dia melanjutkan dominasinya dengan merebut gelar juara MotoGP 2004 dan 2005. Kejayaan Rossi pun sempat terhenti pada 2006 karena Nicky Hayden. Dia harus rela hanya menjadi runner-up kala itu karena kalah 5 poin dari Hayden.

Rossi juga harus rela gagal merebut gelar juara pada 2007 karena hanya finis di posisi ketiga. Kali ini, giliran Casey Stoner yang menjadi juara. Namun, bukan Rossi namanya kalau cepat menyerah. Dia kembali sukses menyabet gelar juara pada 2008 dan dipertahankan pada 2009.

Runtuhnya Dominasi Valentino Rossi

(Valentino Rossi saat membela Ducati)

Usai menggila di 2009, Valentino Rossi harus kembali terpuruk dalam menjalani karier di MotoGP. Finis ketiga di musim 2010, dia kemudian tertatih-tatih dalam bersaing menghuni lima besar di klasemen pembalap.

Ya, pada 2011, Valentino Rossi memang akhirnya memilih berpindah tim lagi. Dia meninggalkan zona nyamannya di Yamaha dengan bergabung ke Ducati. Semua disinyalir karena dirinya yang tak nyaman setim dengan Jorge Lorenzo. Apalagi, Lorenzo sudah sukses menyabet gelar juara pada 2010 sehingga perhatian di Yamaha diyakini akan terpecah ke Lorenzo juga.

Dengan hijrah ke Ducati, Rossi merasa punya harapan bisa mendapat perhatian penuh dari tim sehingga membantunya menjadi juara dunia lagi. Namun, keputusannya kali ini salah besar. Valentino Rossi gagal beradaptasi dengan Desmosedici -sebutan motor Ducati- hingga memble di dua musim. Pada 2013, dia pun memutuskan kembali ke Yamaha.

Periode keduanya di Yamaha tak semanis sebelumnya. Setelah 2009, Valentino Rossi tak lagi bisa merebut gelar juara. Dia hanya menyabet status sebagai runner-up di tiga musim beruntun. Musimnya makin memburuk pada 2017 karena dirinya terlempar ke urutan ketujuh di klasemen akhir.

Musim Valentno Rossi kemudian menjadi terlihat inkonsisten karena kalah saing dengan para pembalap muda, utamanya tentu Marc Marquez, yang sudah menjadi rival sengitnya di MotoGP. Valentino Rossi tak bisa menampik bahwa usia sudah memengaruhi kinerjanya.

Pencapaian terburuk pun didapat Valentino Rossi pada dua musim terakhirnya di MotoGP. Bagaimana tidak, dia hanya finis di urutan ke-15 dan 18 kala itu. Valentino Rossi bahkan akhirnya terbuang dari tim pabrikan Yamaha karena hanya membela tim satelitnya, yakni Petronas, sampai akhirnya pensiun.

Tinggalkan Warisan di MotoGP

Meski Valentino Rossi sudah pensiun, dia tetap meninggalkan banyak warisan berharga di MotoGP. Bukan hanya penggemar yang datang dari seluruh dunia untuk ajang itu, Valentino Rossi juga membawa banyak pembalap yang berlatih di bawah asuhannya ke MotoGP.

(Francesco Bagnaia salah satu pembalap jebolan VR46 Academy)

Valentino Rossi diketahui turut membagi fokusnya dalam beberapa tahun terakhir ke akademi balap buatannya, VR46 Academy. Di akademi itu, dia bisa menciptakan banyak sekali pembalap hebat. Beberapa nama di antaranya ialah Francesco Bagnaia hingga Franco Morbidelli yang telah menjadi pesaing juara MotoGP dalam beberapa tahun terakhir.

Ia kemudian mengembangkan lebih jauh kiprahnya dalam dunia balap motor, dengan tak hanya mendirikan akademi tetapi juga membuat tim. Timnya yang bernama VR46 juga bahkan kini akan ambil bagian di MotoGP pada 2022. Dengan keberadaan tim ini, Rossi akan tetap berada di sekitar MotoGP, meski tak lagi rutin menjalani balapan seperti biasanya.

Grazie, Vale!

(Ramdani Bur)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya