VALENCIA – Keberhasilan menjadi juara dunia MotoGP 2020 memang menjadi puncak karier seorang Joan Mir. Sang manajer, Paco Sanchez, menceritakan bagaimana pembalap berusia 23 tahun itu pernah mengalami kisah pilu ketika memulai karier di Kejuaraan CEV.
Seperti lazimnya pembalap lain, Joan Mir mengawali karier dari mini moto. Pada 2012, ia sudah siap untuk naik kelas ke CEV. Namun, pembalap kelahiran Mallorca itu tidak memiliki uang yang cukup untuk ikut serta. Paco Sanchez lantas berusaha membantunya.
Pria asal Spanyol tersebut kemudian menghubungi Alberto Puig, yang saat itu sudah punya jabatan penting di Honda Racing Corporation (HRC). Berkat bantuan Alberto Puig, Joan Mir kemudian bisa ikut balapan pada Kejuaraan Dunia CEV Moto3 Junior dan Red Bull MotoGP Rookies Cup pada 2013-2015.
Baca juga: Baru Juara, Joan Mir Siap Tantang Marquez di MotoGP 2021
Kisah pilu kemudian terjadi pada 2015. Joan Mir sebetulnya sudah mengikat kontrak dengan Leopard Racing untuk berlaga di Moto3. Namun, ia lagi-lagi tidak punya uang. Paco Sanchez mencoba mencari bantuan, tetapi selalu ditolak.
“Saya menelefon Alberto Puig yang pernah memantaunya. Lalu, pada Februari 2015, saya mendapat panggilan telefon lagi. Joan sudah menandatangani kontrak dengan Leopard Racing untuk CEV dan Moto3. Namun, uangnya hilang,” ujar Paco Sanchez, dikutip dari Corse di Moto, Kamis (19/11/2020).
“Saya langsung menghubungi Leopard untuk memutus kontrak dan membayar penalti. Saat itu, saya mencoba menawarkan Joan ke tim lain, saya berbicara dengan semua orang, tetapi tidak ada yang menginginkannya,” imbuh pria asal Spanyol itu.