“Memang simulasi terakhir, antara 108 dan 107. Memang saya belum mencoba (kepada Sri Wahyuni) simulasi di atas 110 untuk start pertama. Saya mengakui Korea (Utara) lebih baik,” tambahnya.
Sementara Sri Wahyuni gagal mendapatkan emas karena tak mampu mengangkat beban 112 kg di dua kali kesempatan terakhir. Supeni mengatakan bahwa sejatinya peraih medali perak Olimpiade 2016 itu mampu mengangkat beban tersebut, namun takdir memang berkata lain.
(Foto: Media Kemenpora)
“Pada seleksi terakhir, Yuni berhasil mengangkat 112 dengan sangat maksimal dan itu sebuah harapan. Tetapi hari ini berkata lain,” pungkasnya.
(Ramdani Bur)