“Sebelum meninggal, ayah bilang ingin melihat anak-anaknya juara All England,” lanjut pria yang kini menjabat sebagai Direktur Kepelatihan Ganda di Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).

“Ketika main di final All England 1994, saya tidak mau main. Saya main-main saja (di lapangan) karena tahun 1993 bulan Desember ayah saya meninggal,” cerita Rexy Mainaky.
Di final All England 1994, Rexy/Ricky kalah dari pasangan Indonesia lain, Rudy Gunawan/Bambang Suprianto dengan skor 12-15 dan 12-15. Setelah kekalahan itu, Ricky/Rexy bangkit.
Mereka keluar sebagai juara All England 1995 setelah menang atas ganda putra Indonesia lain, Denny Kantono/Antonius Ariantho dengan skor 15-12, 15-18 dan 15-8. Di tahun yang sama, Ricky/Rexy keluar sebagai juara dunia dan disusul medali emas Olimpiade setahun berselang.
(Ramdani Bur)