SIAPA yang tak kenal dengan Gronya Somerville? Bintang bulu tangkis spesialis ganda asal Australia ini kerap mencuri perhatian publik, tidak hanya karena skill bermainnya yang kompetitif, tetapi juga berkat parasnya yang menawan.
Di balik pesonanya di lapangan, tersimpan cerita menarik mengenai latar belakang keluargan Gronya yang unik serta kecintaannya yang mendalam pada Indonesia.
Julukan 'bidadari bulutangkis' yang melekat pada Gronya Somerville ternyata didukung oleh garis keturunan yang istimewa. Dari pihak sang ayah, mengalir darah bangsawan China.
Secara spesifik, Gronya merupakan cicit dari Kang Youwei, seorang tokoh reformis politik terkemuka yang aktif pada masa Dinasti Qing. Di sisi lain, sang ibu adalah keturunan asli Australia dari kelompok Anglo-Celtic.
Perpaduan warisan budaya Timur dan Barat ini menjadikan Gronya sosok yang unik dan memiliki daya tarik tersendiri. Garis keturunan ini menambahkan lapisan sejarah yang menarik pada profilnya, jauh di luar identitasnya sebagai atlet bulu tangkis yang berkompetisi di kancah internasional.
Di luar lapangan, Gronya Somerville secara terbuka menunjukkan sisi lain yang membuatnya semakin dicintai penggemar di Asia, yaitu kecintaannya pada Indonesia.
Salah satu hal yang paling memikat hati Gronya adalah Batik, kain tradisional khas Indonesia yang kaya akan filosofi. Melalui berbagai unggahan di media sosial pribadinya, Gronya kerap memamerkan dirinya mengenakan beragam model batik, menunjukkan kekaguman yang tulus terhadap warisan budaya tersebut.
Bahkan, Gronya memiliki cita-cita untuk dapat mengenakan batik dalam acara-acara penting di masa depan. Selain Batik, Gronya juga jatuh cinta pada kekayaan kuliner Indonesia.
Kelezatan masakan khas Nusantara yang kaya cita rasa berhasil memikat lidahnya. Meskipun begitu, ia juga mengungkapkan satu hal yang kurang ia sukai dari kota-kota besar di Indonesia, yaitu masalah kemacetan yang sering terjadi.
Kisah Gronya Somerville ini menjadi bukti nyata betapa kuatnya daya tarik Indonesia, yang tidak hanya terletak pada keramahan masyarakatnya atau keindahan alamnya, tetapi juga pada kekayaan budaya yang memesona. Gronya pun secara tidak langsung menjadi duta tak resmi yang turut memperkenalkan pesona Indonesia ke kancah internasional.
(Rivan Nasri Rachman)