Sejak kecil, Maria Febe mengaku sering mendengar suara azan. Suara panggilan salat itu ternyata menimbulkan daya tarik tersendiri baginya, bahkan memunculkan rasa nyaman di hatinya setiap kali mendengarnya. Perasaan inilah yang menjadi bibit awal ketertarikannya terhadap Islam.
Ketertarikannya semakin menguat seiring berjalannya waktu, khususnya saat ia bergabung dengan Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI pada tahun 2010. Di lingkungan Pelatnas, ia banyak berinteraksi dengan rekan-rekan atlet dan staf yang mayoritas beragama Islam.
Interaksi ini membuka wawasannya lebih luas tentang ajaran dan praktik Islam, hingga ia mulai tertarik mengikuti kegiatan keagamaan seperti salat Tarawih di bulan Ramadan. Ketertarikan mendalam ini akhirnya memuncak pada tahun 2013, ketika Maria Febe secara resmi memutuskan untuk memeluk agama Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat di lingkungan Pelatnas, memulai babak baru dalam kehidupan spiritualnya.
(Rivan Nasri Rachman)