KISAH penggemar tim Ducati yang begitu membenci legenda MotoGP Valentino Rossi menarik untuk diulas. Sebab, kekesalan itu masih tersisa hingga sekarang.
Rossi merupakan legenda hidup MotoGP. Tujuh gelar juara dunia diraihnya dalam 21 tahun karier balapnya di kelas premier.

Sepanjang itu, Rossi mencatatkan 89 kemenangan dan 199 podium dari 372 start balapan. Warisan terbesarnya bukanlah soal angka melainkan kharisma dan pengaruh yang dibawanya untuk MotoGP.
Betapa tidak, nama besar Rossi sanggup mengerek popularitas MotoGP ke ujung bumi. Hingga kini, ia dianggap membesarkan ajang balap tersebut, bukan sebaliknya.
Selama di kelas MotoGP, Rossi hanya pernah membela lima tim. Mereka adalah Nastro Azzurro Honda, Repsol Honda (tim pabrikan Honda), tim pabrikan Yamaha, tim pabrikan Ducati, dan Petronas Yamaha SRT.
Sosoknya begitu dicintai Yamaha karena memberikan empat gelar juara dunia. Sementara, Honda masih menaruh hormat meski perpisahan dengan Rossi pada 2003 sangat pahit.
Dari semua tim itu, hanya penggemar Ducati yang membencinya. Kenapa bisa demikian? Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu rasa tidak suka tersebut.
Salah satunya, Rossi datang untuk menggantikan Casey Stoner yang hengkang ke tim pabrikan Honda pada 2011. Nama pria asal Australia itu harum setelah membawa Ducati jadi juara dunia MotoGP untuk pertama kalinya sejak gabung pada 2003.
Celakanya, Rossi malah melempem. The Doctor gagal memenuhi ekspketasi yang mengiringi langkahnya ke Borgo Panigale. Dari 35 balapan sepanjang dua musim, ia hanya mencatat tiga podium dengan hasil terbaik adalah finis kedua pada GP Prancis dan GP San Marino.

Ditambah lagi, penggemar Ducati masih ingat Rossi adalah pesaing utama Stoner pada 2007-2009. Ia dua kali mengalahkan The Kurri-Kurri Boy untuk meraih titel juara dunia. Wajar jika sang legenda hidup begitu dibenci.
Itulah kisah penggemar tim Ducati yang begitu membenci legenda MotoGP Valentino Rossi. Entah sampai kapan hal itu berhenti.
(Wikanto Arungbudoyo)