VENTNOR – Francesco Bagnaia gagal finis pada MotoGP Australia 2025. Namun, ia lebih memilih jatuh di tengah balapan ketimbang harus finis paling buncit dalam balapan.
Mimpi buruk kembali harus dijalani Bagnaia di Sirkuit Phillip Island, Ventnor, Australia, Minggu 19 Oktober 2025. Ia terjatuh ketika balapan menyisakan empat putaran lagi dari total 27 lap.
Bagnaia mengaku lebih senang jatuh karena berusaha mendorong laju motornya dibandingkan harus finis terakhir. Ia paham risiko untuk mengalami kecelakaan sangat besar tapi perlu diambil.
“Saya akan lebih memilih ribuan kali jatuh saat berjuang, bahkan untuk hasil yang tidak terlalu bagus atau sekadar raihan poin, daripada jatuh saat di posisi terakhir,” tegas Bagnaia, mengutip dari Crash, Selasa (21/10/2025).
“Saya menerima (gagal finis) karena saya berkata kepada diri sendiri, saya tidak mau finis terakhir lagi. Jadi, saya mendorong laju motor sekencang-kencangnya,” imbuh pria berpaspor Italia itu.
“Saya menerima ada kemungkinan untuk kecelakaan, dan saya mengalaminya,” tukas Bagnaia.
Hasil tersebut sungguh buruk untuk Bagnaia yang justru tampil prima saat memenangi MotoGP Jepang 2025 tiga pekan silam. Ketika itu, ia dianggap sudah bangkit dan siap meraih kemenangan lagi.
Akan tetapi, performa Bagnaia justru anjlok di MotoGP Mandalika 2025. Ia finis terakhir di Sprint Race dan terjatuh pada balapan utama di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Indonesia, dua pekan silam.
Soal hasil-hasil buruk itu, Bagnaia mengaku sulit memberikan penjelasan. Yang pasti, ia akan terus berusaha memberikan 100% kemampuannya di setiap pekan balapan, termasuk MotoGP Malaysia 2025 akhir pekan ini.
“Kami tahu ini adalah tahun yang sulit. Situasi yang penuh tantangan. Yang saya bisa lakukan adalah selalu memberikan 100% (di setiap balapan),” tandas Bagnaia.
(Wikanto Arungbudoyo)