KISAH sedih pevoli supercantik Sabina Altynbekova menarik untuk dibahas. Sebab tak ada yang mengira Sabina yang kini dikenal sebagai salah satu pevoli top dunia, ternyata pernah diragukan di awal kariernya.
Baru-baru ini, Sabina Altynbekova, yang kini berusia 28 tahun, membuat pernyataan mengejutkan yang menyentuh hati para penggemarnya. Melalui akun Instagram-nya, Sabina mengungkapkan perjalanan kariernya yang penuh tantangan, di mana ia harus berjuang menghadapi keraguan dan cibiran dari orang lain, bahkan saat ia baru memulai.
Dalam unggahannya pada Agustus 2025 lalu, Sabina memulai dengan kata-kata: “Iman. Kerja. Karakter.” Ia menceritakan bagaimana dirinya yang kecil dan kurus dulu harus berjalan kaki ke gym karena bus yang lewat tidak melayani rute tersebut.
Sabina selalu datang paling awal dan pulang paling akhir dari latihan, meskipun banyak yang meragukannya.
"Jangan, kamu tidak akan berhasil, lihat, bolamu bahkan tidak sampai ke net," kenang Sabina menirukan ucapan orang-orang, dikutip dari media Kazakhstan, Zakon, Jumat (19/9/2025).
"Saya yakin jika bekerja keras dan tidak menyerah, semuanya akan berhasil," tambahnya.
Sabina juga mengakui perjalanannya dipenuhi orang-orang yang memiliki niat buruk dan rasa iri. Namun, ia percaya bahwa Tuhan melihat kerja kerasnya dan suatu hari akan memberikan jalan.
Meski tekanan dan kecemburuan meningkat seiring popularitasnya, ia memilih untuk fokus pada mimpinya. Sabina menekankan bahwa ia tidak pernah mengejar uang atau status, melainkan hanya melakukan apa yang ia cintai.
"Tidak ada yang percaya padaku, tetapi keyakinanku sendiri sudah cukup," lanjut Sabina.
Buah dari ketekunan dan kerja kerasnya, Sabina Altynbekova kini menikmati kesuksesan yang luar biasa. Ia berhasil mendapatkan banyak kontrak profesional di luar negeri dengan tawaran yang sangat menguntungkan.
Selama membela beberapa tim, Sabina bahkan dipercaya menjadi kapten, sebuah pencapaian langka bagi atlet pendatang di luar negeri. Sabina juga pernah bermain di Indonesia, tepatnya bersama Yogya Falcons pada Proliga 2025.
"Dalam dunia olahraga, sangat jarang pendatang dipercaya menjadi pemimpin bagi pemain lokal. Seseorang yang benar-benar kuat tidak takut pada kesulitan dan cobaan," imbuh Sabina.
Sabina membuktikan tidak ada yang mustahil. Ia menyimpulkan sementara sebagian orang beranggapan bahwa kesuksesannya hanyalah keberuntungan, ia terus melangkah dengan percaya diri dan benar menuju tujuannya.
(Rivan Nasri Rachman)