Perjalanan Thuzar ke Olimpiade Tokyo 2020 kala itu tidaklah mudah. Sebab ia tak bisa datang ke stadion dan hanya berlatih di kamar saja.
"Saya tak bisa berlatih di lapangan selama di Myanmar. Saya tak bisa ke stadion selama dua minggu terakhir. Saya hanya berlatih di kamar sendiri,” tambahnya.
Thuzar memang tak bisa memanfaatkan fasilitas yang ada karena mendapatkan pertentangan dari sebagian masyarakat Myanmar. Berdasarkan laporan dari media Asahi Shimbun, sebagian warga Myanmar melihat partisipasi Olimpiade sebagai dukungan dukungan kepada rezim junta militer Myanmar yang mengambil kekuasaan dari pemerintah sipil pada Februari 2021 lalu.
Terlepas dari perjuangan itu, Thuzar kini semakin dikenal dunia, khususnya di Indonesia!
(Rivan Nasri Rachman)