KISAH mengejutkan tentang bagaimana Valentino Rossi hampir bergabung dengan tim Suzuki diungkapkan oleh Davide Brivio, sosok penting dalam karier The Doctor –julukan Rossi. Ide ini mungkin terdengar aneh sekarang, tetapi menurut Brivio, hal itu nyaris menjadi kenyataan dan bisa menjadi kejutan di MotoGP.
Ternyata, Rossi pernah ditawari untuk bergabung ke Suzuki pada 2012 silam untuk MotoGP 2014. Sayang, Rossi tak bisa menunggu karena ia yang kala itu bersama Ducati sudah ingin pindah tim di musim 2013.
Perlu diketahui, Suzuki pernah cabut dari MotoGP pada akhir musim 2011. Kala itu banyak yang tak menyangka dengan keputusan itu, termasuk Davide Brivio yang saat itu masih di Yamaha bersama rossi.
"Kita harus mulai dari 2011, saat saya bekerja untuk Valentino. Saya juga meninggalkan Yamaha pada akhir 2010, sama seperti dia,” kata Brivio kepada Slick Magazine, dikutip Kamis (7/8/2025).
"Pada akhir 2011, Suzuki (meninggalkan MotoGP), tetapi di paddock sudah diketahui bahwa mereka ingin berhenti sejak akhir 2010. Jadi pada 2011, mereka balapan hanya dengan satu motor, hanya untuk menghormati kontrak dengan Dorna," tambahnya.
Saat itu, Suzuki pergi karena memang sedang menghadapi masa-masa sulit. Meski begitu, rumor kembalinya Suzuki terus beredar.
"Dalam pernyataan resmi yang mengumumkan pengunduran diri tertulis 'kami akan kembali', jadi di paddock diketahui bahwa cerita tidak akan berakhir di sana. Tapi tentu saja, saya pada saat itu tidak berpikir bahwa saya akan segera berurusan dengan Suzuki,” lanjut Brivio.
Sementara itu, Rossi sedang menjalani masa-masa sulit bersama Ducati. Setelah musim debut yang buruk pada MotoGP 2011, Rossi, yang saat itu berusia 31 tahun dan sudah mengantongi tujuh gelar juara kelas utama, mulai mempertimbangkan pindah tim kelar musim 2012.
Pada awal 2012, Shinichi Sahara, bos Suzuki MotoGP, menghubungi Brivio untuk mengajak Rossi bekerja sama. Brivio pun menyampaikan tawaran tersebut kepada Rossi. Namun, Rossi memiliki kendala
"Dia berkata: 'Kami benar-benar ingin kembali, dan kami akan melakukannya pada 2014. Jadi saya ingin tahu apakah Valentino tertarik untuk bergabung dengan proyek ini'," tutur Brivio.
"Saya memberi tahu Valentino tentang hal itu (mengetahui bahwa kontrak dengan Ducati berlaku hingga akhir kejuaraan 2012) dan dia mengatakan dia membutuhkan motor untuk 2013, bukan untuk 2014. Jadi dia tidak bisa menunggu Suzuki," lanjutnya.
Setelah tawaran untuk Rossi ditolak, Sahara menghubungi Brivio lagi dengan tawaran baru. Tawaran itu berupa mengajak Brivio untuk memimpin Suzuki di musim 2014.
"Kali ini dia berkata kepada saya: 'Jika kami menjadikan Italia sebagai basis untuk Tim Suzuki yang baru, apakah Anda tertarik untuk mengelolanya?'" kenang Brivio.
Ide untuk mendirikan markas tim di Italia sebenarnya sudah muncul saat mereka mencoba merekrut Rossi. Brivio pun akhirnya menerima tawaran itu.
"Ya, saya tertarik. Saat itu musim panas 2012, dan pada awal musim gugur saya pergi ke Jepang untuk mulai membicarakan proyek baru tersebut,” tutupnya.
Brivio akhirnya menjadi bos tim Suzuki MotoGP pada 2013. Di tahun yang sama, Rossi kembali bergabung dengan Yamaha.
Rossi menjalani sembilan musim lagi di MotoGP, tetapi tidak pernah bisa mengulang kesuksesan yang ia raih sebelumnya. Sementara itu, Brivio berhasil mengantar Joan Mir meraih gelar juara dunia pada 2020. Kini, Brivio mengelola tim Trackhouse Aprilia.
Kisah ini meninggalkan pertanyaan menarik: apa yang akan terjadi jika Rossi bergabung dengan Suzuki? Sebuah pemikiran yang kian menarik, mengingat Suzuki kembali meninggalkan MotoGP setelah musim 2022.
(Rivan Nasri Rachman)