PENGAMAT MotoGP, Carlo Pernat, mengakui kesalahannya soal Ducati Lenovo memilih Marc Marquez ketimbang Jorge Martin. Apalagi, tim tersebut sadar ada risiko besar yang mengintai.
Pernat sebelumnya sering mengkritik keras keputusan Ducati merekrut Marquez. Menurutnya, langkah tersebut adalah kesalahan karena mengingkari filosofi yang dipegang teguh pabrikan tersebut.

Ducati memang memiliki filosofi untuk mengorbitkan para pembalap muda. Kehilangan Jorge Martin yang pindah ke Aprilia Racing, serta Enea Bastianini yang hengkang ke KTM Tech3, menjadi sorotan.
"Saya tidak pernah menyembunyikan (fakta) saya sangat kritis terhadap Ducati, karena mengambil Marc Marquez berarti mengingkari kebijakan anak muda yang dibesarkan di Borgo Panigale selama bertahun-tahun," kata Pernat dilansir dari Crash, Senin (28/7/2025).
Namun kini, pria asal Italia itu mengakui Marquez adalah sosok yang tepat dengan situasi di Ducati. Menurutnya, statistik The Baby Alien musim ini telah menepis kritiknya.
"Tapi hari ini, harus diakui Gigi Dall'Igna (Manajer Umum Ducati Corse) benar. Angka dan hasilnya sudah berbicara sendiri," ujar Pernat.
"Jelas, Gigi (Dall'Igna) tahu proyek Desmosedici telah mencapai puncaknya. Jelas GP25 adalah motor yang tidak sempurna," tambah mantan manajer Enea Bastianini itu.

Marquez diketahui telah memenangkan delapan dari 12 seri balapan MotoGP 2025. Ia kini memuncaki klasemen sementara dengan koleksi 381 poin, semakin dekat dengan gelar juara musim ini.
"Ini bukan berarti motor itu dibuat untuk Marquez, itu kesalahpahaman, tetapi karena mereka tahu mereka mengambil risiko kemunduran teknis, mereka memilih pebalap yang mampu maju dua langkah sendiri," tandas Pernat.
(Wikanto Arungbudoyo)