KISAH Cai Yun/Fu Hai Feng menarik untuk diulas. Sebab, pebulu tangkis China itu sulit dikalahkan tapi tak berkutik di hadapan Markis Kido/Hendra Setiawan.
China dan Indonesia merupakan negara dengan prestasi bulu tangkis yang mentereng. Kedua negara bergantian mendominasi olahraga tepok bulu termasuk di sektor ganda putra.

Pada masanya, China punya monster ganda putra bernama Cai Yun/Fu Hai Feng. Pasangan ini bisa dibilang sulit dikalahkan dan punya rekor cukup impresif.
Cai/Fu dua kali menjadi juara All England pada 2005 dan 2009. Selain itu, mereka juga empat kali jadi juara dunia pada 2006, 2009, 2010, dan 2011.
Di kejuaraan beregu, Cai/Fu jadi andalan saat China merebut lima Piala Thomas secara beruntun pada 2004, 2006, 2008, 2010, dan 2012. Lalu, mereka juga membantu negaranya juara Piala Sudirman enam kali secara beruntun pada 2005, 2007, 2009, 2011, 2013, dan 2015.
Cai/Fu tiga kali turun di Olimpiade yakni pada 2004, 2008, dan 2012. Mereka terhenti di perempatfinal pada Athena 2004 tetapi sukses menyabet medali emas pada London 2012.

Namun, mereka seakan tak berdaya saat jumpa Markis Kido/Hendra Setiawan. Saat berduel di final China Open 2006, Cai/Fu gagal memanfaatkan status sebagai wakil tuan rumah usai kalah 16-21 dan 16-21.
Yang paling diingat tentu pada final Olimpiade Beijing 2008. Cai/Fu lagi-lagi kalah dari Kido/Hendra lewat tiga gim 21-12, 11-21, dan 16-21.
Kecepatan Cai serta tenaga kuda Fu seakan tak berguna saat berjumpa pasangan Indonesia itu. Kido/Hendra bak antitesis bagi kemampuan sang lawan yang overpower!
Itulah kisah Cai Yun/Fu Hai Feng, pebulu tangkis China yang sulit dikalahkan tapi tak berkutik di hadapan Markis Kido/Hendra Setiawan. Nama-nama tersebut tak lagi menghiasi lapangan bulu tangkis.
(Wikanto Arungbudoyo)