KISAH penyesalan terbesar Maverick Vinales yang tolak mentah-mentah tawaran gabung Ducati menarik untuk dibahas. Ya, ternyata Vinales pernah mendapatkan penawaran untuk memperkuat Ducati untuk MotoGP 2019 dan 2020.
Kendati demikian, Vinales menolak mentah-mentah ajakan Ducati karena masih percaya dengan Yamaha. Sialnya, setelah mendapatkan penawaran dari Ducati di 2018 itu, karier Top Gun –julukan Vinales– hanya membaik di 2019, lalu setelahnya ia kesulitan.
Pada MotoGP 2018, Vinales menerima tawaran dari Ducati untuk menjadi partner Andrea Dovizioso untuk dua musim ke depan, yakni musim 2019 dan 2020. Kala itu, penampilan Vinales memang meyakinkan.
Vinales debut di MotoGP pada 2015 bersama Suzuki. Dua tahun bersama Suzuki, Vinales pindah ke Yamaha dan satu tim bersama sang legenda, Valentino Rossi.
Pada tahun pertamanya bersama Yamaha, yakni di MotoGP 2017, Vinales tampil luar biasa dan mengakhiri musim di posisi ketiga. Performa meyakinkan Vinales itu membuat Ducati kepincut.
Tak heran Ducati mencoba mendekati Vinales untuk pindah di musim 2019. Namun, Vinales menolaknya.
“Ya (jawaban Vinales saat ditanya mendapatkan penawaran dari Ducati), dan itu adalah penyesalan terbesar dalam karier balapan saya. Pada 2018, saya mendapatkan tawaran untuk memperkuat tim pabrikan Ducati dan menemani Andrea Dovizioso di MotoGP 2019 dan 2020,” cerita Vinales, dikutip dari Diario AS, Jumat (4/7/2025).
Kini, Vinales baru menyadari keputusannya bertahan di Yamaha adalah kesalahan besar. Sebab ia nyatanya tak bisa menjadi juara dunia di Yamaha hingga meninggalkan tim tersebut di pertengahan 2021.
Vinales sempat pindah ke Aprilia dari pertengahan MotoGP 2021 hingga 2024. Di MotoGP 2025 ini, Vinales bersama tim satelit KTM, Red Bull KTM Tech3.
Perjalanan Vinales kini tak semulus dulu. Lalu Ducati yang ia tolak justru menjadi tim yang sudah mendominasi MotoGP sejak 2021.
Vinales pun mengakui sangat menyesal menolak penawaran dari Ducati itu. Ia merasa itu adalah kesalahan terbesar dalam karier balapnya.
“Ducati mencoba meyakinkan saya untuk pindah. Awalnya saya sempat tertarik pindah ke Ducati, namun tim saya kala itu meyakinkan untuk lebih baik bertahan di Yamaha dan mencoba juara di tim tersebut. Namun, itu ternyata adalah kesalahan besar,” tambah Vinales.
(Rivan Nasri Rachman)