MANAJER Tim HRC Honda Castrol, Alberto Puig, membantah pihaknya sempat menawarkan Marc Marquez kontrak bernilai fantastis. Pada akhirnya, mereka pun ikhlas melepas The Baby Alien.
Marquez bak sudah identik dengan Honda sejak promosi ke kelas premier pada 2013. Namun, setelah 11 musim bersama, mereka berpisah pada akhir MotoGP 2023.
Keikhlasan Honda melepas Marquez pun cukup dipertanyakan. Sebab, pria asal Spanyol itu sanggup membawa HRC meraih salah satu masa kejayaannya di MotoGP pada kurun 2013-2019.
Puig lalu membantah kabar Honda telah mencoba mempertahankan Marquez dengan iming-iming uang bernilai fantastis. Pabrikan asal Jepang itu juga tidak menuntut imbalan apa pun dari sang pembalap.
"Bohong. Honda paham harus membebaskannya. Jadi dia melakukannya," kata Puig dilansir dari Motosan, Jumat (9/5/2025).
"Marc tidak meminta apa pun dan Honda juga tidak menuntut imbalan apa pun. Tidak pernah. Tidak ada tawaran, itu bohong," tukas pria asal Spanyol tersebut.
Puig menegaskan Marquez bukanlah sosok yang materialistis. Pria berusia 32 tahun itu lebih mengutamakan bagaimana dapat menjadi tercepat dalam MotoGP.
"Marc tidak menginginkan uang, dia menginginkan motor yang menang,” tandasnya.
Ucapan Puig itu bukan bualan belaka. Buktinya, Marquez rela melepas gaji 20 juta Euro (setara Rp372 miliar) per tahun demi kursi di tim Gresini Racing pada MotoGP 2024. Ia bahkan hanya mendapat bayaran sangat kecil di tim independen tersebut.
Kini, Marquez membalap untuk tim Ducati Lenovo pada 2025-2026. Gajinya pun belum menyamai angka di HRC. Bahkan, kabarnya bayarannya masih di bawah sang rekan setim Francesco Bagnaia yang hanya 7 juta Euro (setara Rp130 miliar)!
(Wikanto Arungbudoyo)