“Gim pertama saya bermain terlalu terburu-buru, ingin cepat mematikan lawan. Jadinya permainannya jadi monoton dan terbaca lawan. Di gim kedua dan ketiga saya mencoba banyak variasi permainan dan itu berhasil,” sambung Alwi.
“Selain itu, kunci kemenangan saya adalah saya harus bisa mengembalikan semangat dan daya juang di lapangan sebagai modal untuk bangkit dan keluar dari tekanan,” terang Alwi.
Sayangnya, poin berharga yang diraih Alwi itu pada akhirnya tidak berbuah manis. Sebab, Indonesia menelan kekalahan dari Korea Selatan dengan skor akhir 2-3. Hasil itu sekaligus membuat tim Merah Putih gagal melaju ke partai puncak untuk menantang China.
Tim Indonesia pulang ke Tanah Air dengan membawa medali perunggu Piala Sudirman 2025. Hasil yang patut disyukuri juga karena skuad Merah Putih bisa kembali meraih medali setelah dua edisi terakhir puasa medali.
(Rivan Nasri Rachman)