JAKARTA - Jonatan Christie menjadi satu-satunya pemain senior di sektor tunggal putra Indonesia yang didaftarkan untuk Piala Sudirman 2025. Menanggapi hal tersebut, Jonatan justru senang karena merasa akan terbantu dengan kehadiran para pemain junior.
Kedua pemain muda tersebut adalah Alwi Farhan dan Moh. Zaki Ubaidillah. Sebagaimana diketahui, kedua pemain tersebut masih sangat muda yakni Alwi berusia 19 tahun dan Zaki yang akrab disapa Ubed berusia 17 tahun.
Meski ditemani dua pemain muda, Jonatan mengaku tak masalah. Ia justru mengaku senang dan merasa sangat terbantu dengan kehadiran juara dunia junior 2023 dan runner-up juara dunia junior 2024 itu. Terutama dari sisi regenerasi.
"Justru saya terbantu banget (dengan adanya Alwi dan Ubed). Itu memang harus," ungkap Jonatan saat ditemui di Pelatnas PBSI, Rabu (16/4/2025).
Kondisi ini pun sedikit mengingatkan kepada dirinya yang dipercaya masuk skuad Piala Sudirman 2015 di usia muda yakni 17 tahun. Bahkan pada saat itu Jonatan juga dipercaya untuk turun di sejumlah laga penting.
Dengan adanya pemain muda ini, Jonatan berharap Alwi dan Ubed bisa mengambil pengalaman di Piala Sudirman 2025 nanti. Apapun hasilnya, setidaknya Alwi dan Ubed bisa memetik pelajaran ketika tampil di turnamen beregu level atas
"Saya ingat waktu 2015, waktu main Sudirman di China, di mana waktu itu enggak ada senior lagi. Yang dipercaya saya, Firman (Abdul Kholik), jadi ya sudah yang muda itu memang harus dikasih jam terbang lebih," sambung Jonatan.
"Bagaimana pun juga jangan lihat hasil mereka tapi gimana mereka berprosesnya. Itu yang saya rasa cukup penting, dan saya rasa saya mendapat banyak hal dari kesempatan ikut tanding di Piala Sudirman," lanjut pemain berusia 27 tahun itu.
Sementara soal jika dua pemainnya tidak diturunkan, Jonatan meyakini Alwi dan Ubed akan memiliki manfaat ada di skuad Piala Sudirman 2025. Namun jika diturunkan, ia ingin dua adik-adiknya tersebut bisa memetik pengalaman penting.
"Untuk saat ini mereka baru bisa melihat yang gede-gede dulu. Jadi mereka ambil pengalaman, pertandingan beregu yang penting seperti ini ya, oh mesti kegiatan perharinya seperti ini ya, cara dari bermain seperti ini. Jadi memang untuk mereka mungkin masih bisa melihat dari situ," imbuh Jonatan.
"Tapi nanti kita enggak tahu siapa yang diturunin. Tapi pas diturunin mungkin ada pembelajaran baru buat mereka, kesempatan mereka juga dipercaya pertandingan individual, tapi di pertandingan tim bagaimana mereka menyikapi itu," tutupnya.
(Rivan Nasri Rachman)