JAKARTA – Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah, mengungkapkan kegelisahannya berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti yang bermain rangkap. Tetapi, kegelisahan itu bukan soal kemampuan Fadia, melainkan soal jadwal pertandingan.
Sebagai pasangan baru, Dejan/Fadia harus benar-benar mulai dari nol. Hal ini tidak lepas juga dari nihilnya poin Fadia di ganda campuran sehingga runner-up Thailand Masters 2025 itu harus memulai langkahnya dari awal.
Pada tur Eropa, sayangnya Dejan/Fadia tidak bisa tampil di dua turnamen yakni Orleans Masters dan All England. Sementara sang partner yang bermain rangkap di ganda putri bersama Apriyani Rahayu akan terjun di dua turnamen tersebut.
Jika ingin menambah poin dalam waktu dekat, Dejan/Fadia sejatinya bisa turun di level Super 100 di Ruichang China Masters 2025. Akan tetapi, turnamen tersebut berbenturan dengan All England, di mana Fadia turun bersama Apriyani.
Hal ini membuat Dejan merasakan dilema untuk mengikuti turnamen individu ke depan. Pasalnya, dalam bermain rangkap ini, Fadia tidak ada dalam level yang sama.
"Nah, itu saya belum tahu (planning setelah Swiss Open). Mungkin ada Sudirman, tapi untuk individunya, belum ada plan sih," ucap Dejan di Pelatnas PBSI Cipayung, dikutip Kamis (27/2/2025).
"Karena gini loh, kita agak jomplang ya. (Fadia) sama Apri itu di atas, (Fadia) sama saya di bawah. Maksudnya mulai dari awal," jelas pemain jebolan PB Djarum itu.
"Jadi Fadia ngepasinnya susah. Kayak Orleans dan All England mereka (Apriyani/Fadia) main, saya enggak. Misalnya, saya kan enggak main. Ya udah, enggak apa-apa, saya latihan bisa. Nah, tapi itu kan susah," tambahnya.