DUCATI Lenovo menyambut MotoGP 2025 dengan kondisi tim yang sangat menarik lantaran diperkuat dua pembalap hebat, yakni Marc Marquez dan Francesco Bagnaia. Namun, ada anggapan tim tersebut justru bisa menjadi malapetaka karena keduanya akan saling bersaing seperti Yamaha beberapa tahun lalu saat masih diperkuat Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Dalam dunia MotoGP, rival terberat memang bukan datang dari tim lain, melainkan dari rekan setim sendiri. Pasalnya mereka saling bersaing dengan motor yang sama serta mengetahui datang masing-masing.
Karena itulah, dulu Rossi dan Lorenzo bersaing ketat hingga saling sikut-sikutan memperebutkan gelar juara saat mereka berada di Yamaha dari 2008-2016 (2011-2012 tak termasuk karena Rossi sempat pindah ke Ducati). Bisa dikatakan Rossi dan Lorenzo adalah salah satu rivalitas terbaik dalam sejarah MotoGP.
Kondisi Marquez dan Bagnaia pun mengingat dengan rivalitas Rossi vs Lorenzo. Ada kekhawatiran Ducati terlalu berani merekrut Marquez, sebab hal itu membuat akan ada persaingan tidak sehat di tim pabrikan asal Italia tersebut.
Kendati demikian, Manajer Tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi menegaskan hal tersebut tidak akan terjadi. Tardozzi malah percaya Bagnaia dan Marquez akan saling bekerja sama untuk membuat Ducati memiliki motor terbaik yang bisa bersaing memperebutkan gelar jura dunia.
“Apa yang saya senangi di tes Barcelona pada November 2024 lalu adalah masukan dari mereka (Marquez dan Bagnaia) dan jawaban yang mereka berikan kepada mekanik terbilang sama. Menariknya itu terjadi tanpa keduanya saling berbicara,” kata Tardozzi, melansir dari Motosan, Minggu (23/2/2025).
“Mereka tidak memiliki gaya balapan yang sama. Mereka adalah dua rider hebat ketika tikungan dan pengereman,” imbuhnya.
Marquez sendiri mengaku bakal memiliki hubungan yang baik dengan Bagnaia. Sebab ia merasa keduanya berada di usia yang matang, sehingga tidak mungkin saling emosi ketika di lintasan balap.
"Jika Anda meletakkan dua ayam jantan dalam kandang yang sama ketika mereka berusia 22 tahun, maka itu akan jadi gagasan buruk, seperti sebuah bom,” ujar Marquez dalam program El Hormiguero, dikutip dari GPOne.
“Namun, Pecco sudah berusia 27 tahun dan ia merupakan gentleman. Kami sering kerja bareng pada masa pramusim, tetapi kami tahu setiap rider akan punya ketertarikan sendiri-sendiri di trek," tutup pria asal Spanyol itu.
(Rivan Nasri Rachman)