Seleknas tahun ini berbeda dengan tahun-tahun berikutnya. Menurut Ricky, selain akan mengambil dari juara pada masing-masing sektor, PBSI juga akan menerima masukan dari tim pemandu bakat yang telah dibentuk.
"Juara mutlak (lolos) ya, dari masing-masing sektor lima tapi ada yang ganda, dan ini ada yang merangkap juga. Di luar itu ada tim pemandu bakat yang bisa menilai,” ungkap Ricky.
“Misalnya, dia keluar nomor berapa atau babak berapa, itu ada tim pemandu bakat yang melihat potensi yang ada. Jadi tak hanya juara," tandasnya.
Ketua tim pemandu bakat atlet Seleknas PBSI 2025 adalah Eng Hian. Ia akan dibantu oleh Wakil Ketua, Umar Djaidi (Kabid Binpres Daerah) dan Mulyo Handoyo (Koordinator Tim Pelatih), untuk memantau sekaligus mencari atlet muda terbaik.
Kemudian anggota tim pemandu bakat diisi Hendrawan (PB Djarum), Bambang Supriyanto (PB Jaya Raya), Harry Hartono (Exist Badminton Club), dan Yoga Ukikasah (Mutiara Cardinal). Mereka akan memantau para peserta seleksi.
Ada 13 klub yang mengikuti seleksi itu, yakni Djarum Kudus, DYS Candra Wijaya, Exist Badminton Club, Jaya Raya Jakarta, Gideon Badminton ACD, Mutiara Cardinal Bandung, PB AIC Bekasi, PB Power Rajawali, Pelatkot Tangsel, Pelatprov Jatim, Putra Mainaky, Tangkas, dan Taqi Arena. Djarum Kudus menjadi tim yang paling banyak mengirim pemain, yakni 45 orang.
(Wikanto Arungbudoyo)