Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Olimpiade Los Angeles 2028: NOC Indonesia Ingin Optimalkan Cabor Beregu untuk Loloskan Lebih Banyak Atlet

Andhika Khoirul Huda , Jurnalis-Jum'at, 22 November 2024 |00:02 WIB
Olimpiade Los Angeles 2028: NOC Indonesia Ingin Optimalkan Cabor Beregu untuk Loloskan Lebih Banyak Atlet
Olimpiade berikutnya akan digelar di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 2028. (Foto: Olympic)
A
A
A

JAKARTA – Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) menatap Olimpiade Los Angeles 2028. Mereka bertekad mengoptimalkan potensi cabang olahraga beregu untuk dapat meloloskan lebih banyak atlet ke Olimpiade Los Angeles 2028.

Hal ini ingin dilakukan karena target itu sesuai dengan arahan langsung dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Diketahui, Prabowo ingin lebih banyak atlet Indonesia lolos ke Olimpiade edisi berikutnya.

Olimpiade Paris 2024

Pada Olimpiade Paris 2024 sendiri, Indonesia punya 29 atlet. Angka tersebut merupakan yang terbanyak dibanding keikutsertaan di empat edisi sebelumnya.

Sebut saja di Beijing 2008, tim Indonesia meloloskan 24 atlet. Kemudian di London 2012, ada 22 atlet. Selanjutnya, di Rio de Janeiro, ada 28 atlet. Begitu juga dengan Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia punya 28 atlet.

"Target ini disampaikan langsung oleh Pak Presiden Prabowo ketika kami bertemu langsung di sela-sela penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024 lalu, dan menjadi fokus utama yang sedang kita kejar bersama," ujar Ketum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dikutip dari rilis NOC Indonesia, Jumat (22/11/2024).

"Jadi untuk tahap awal, itu target utama yang sedang kita kejar sama-sama untuk memperbanyak atlet yang lolos ke Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat," tambahnya.

Lebih lanjut, Okto -sapaan akrab Raja Sapta Oktohari- membeberkan bahwa NOC Indonesia berusaha untuk mengoptimalkan potensi dari berbagai cabang olahraga, khususnya yang masuk dalam kategori beregu. Selain itu, diplomasi internasional bersama dengan negara-negara lain dan federasi internasional cabang olahraga juga terus dilakukan.

Salah satu contohnya adalah kerja sama yang dilakukan NOC Indonesia dengan NOC Qatar, Hungaria, dan Uzbekistan. Serta beberapa Federasi Internasional, seperti International Judo Federation (IJF), World Aquatic, International Weightlifting Federation (IWF), Federation Internationale Gymnastic (FIG) dan Federasi Akuatik Internasional (FINA).

Kerja sama ini dilakukan bukannya tanpa alasan. Namun, dengan dasar untuk mendorong pembinaan pertukaran pelatihan atlet antar-federasi nasional kedua negara terkait partisipasi bilateral dan multilateral kompetisi serta pelatihan.

“Kita harus mengoptimalkan potensi dari berbagai cabang olahraga, khususnya yang kategorinya itu olahraga tim atau beregu," ungkap Okto.

Logo Olimpiade

Selain diplomasi, NOC Indonesia juga mendorong pemerintah dan DPR untuk memberi dukungan afirmatif, termasuk insentif pajak bagi sektor swasta yang mendukung pengembangan olahraga. Cara ini mencontoh kebijakan Amerika Serikat yang merupakan negara kuat di bidang prestasi olahraga dunia.

Usulan lain dari NOC Indonesia kepada pemerintah adalah pentingnya penambahan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada pengembangan cabang olahraga (cabor) yang memiliki potensi besar namun menghadapi tantangan pendanaan yang signifikan.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan Nasional Pasal 76 disebutkan bahwa Perusahaan perseroan terbatas/badan usaha berperan serta dalam menyediakan dana pengembangan masyarakat terhadap pembinaan keolahragaan.

“Dengan dukungan yang merata, tanpa membedakan antara cabor, kami dapat menciptakan ekosistem olahraga yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kami yakin, melalui kolaborasi yang kuat, kita dapat menciptakan terobosan yang positif dan berkelanjutan dalam dunia olahraga Indonesia,” pungkas Okto.

(Djanti Virantika)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement