“Lalu datanglah Assen (GP Belanda). Kami saling menyalip, tetapi di tikungan terakhir (putaran terakhir), dia mendorong saya. Saya terpaksa memotong chicane dan menang,” papar Rossi.
“Di parc ferme, dia datang kepada saya dan mengatakan, ‘Mudah menang seperti ini.’ Setelah itu, saya datang ke tempatnya dan berbicara,” imbuh pria asal Tavullia itu.
“Tepat setelah itu, saya dengar ada yang bilang di paddock, “Oke, kita tidak bisa bertarung untuk titel juara dunia, tetapi dia juga tidak bisa menang,’” tukas Rossi.
Perseteruan itu memuncak di Malaysia. Aksi Marquez yang terlihat berkali-kali mengganggu Rossi di lintasan, berakhir dengan sebuah tendangan maut.
Juara dunia MotoGP tujuh kali itu dihukum dengan start balapan dari posisi paling belakang pada seri terakhir GP Valencia. Pada akhirnya, Rossi kehilangan kesempatan meraih titel juara dunia yang ke delapan.
(Wikanto Arungbudoyo)