Lebih lanjut, Martin membeberkan bahwa kecepatan motornya tak kalah dari Pecco. Hanya saja, di Austria bannya lebih cepat aus ketimbang milik rivalnya sehingga kecepatannya semakin lama semakin berkurang di setiap lapnya.
Karena itu, pembalap kelahiran Madrid tersebut sudah tahu apa yang mesti dilakukannya untuk bisa mengalahkan Pecco. Kata dia, strateginya harus lebih disiapkan lagi karena itu yang bakal sangat menentukan di setiap akhir pekan balapan di paruh kedua MotoGP 2024 ini.
“Sekarang kami sedang menuju akhir musim, sulit untuk berkembang. Pecco punya detailku dan aku punya detailnya. Satu-satunya perbedaan adalah dia memimpin dua lap pertama, dia tahu bagaimana mengendalikan situasi lebih baik daripada saya,” jelas rider berusia 26 tahun itu.
“Saya kemudian merasa bahwa saya telah menyelesaikan sepuluh putaran. Dari satu lap ke lap berikutnya kecepatan saya hilang dan ban depan saya habis,” imbuhnya.
“Pecco tidak lebih cepat dari saya, saya tidak lebih cepat dari dia. Kami harus bekerja sedikit pada strategi bagaimana memenangkan perlombaan,” pungkasnya.
Dua kemenangan yang diraih Pecco dalam MotoGP Austria 2024 pun membuatnya berhasil membalikkan keadaan. Martin, yang tadinya unggul 10 poin, kini balik tertinggal 5 poin dari sang juara bertahan.
(Rivan Nasri Rachman)