Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SPECIAL HUT RI: Kisah Leani Ratri Oktila, Tulang Punggung Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020

Admiraldy Eka Saputra , Jurnalis-Minggu, 18 Agustus 2024 |10:00 WIB
SPECIAL HUT RI: Kisah Leani Ratri Oktila, Tulang Punggung Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
Leani Ratri Oktila (kiri) meraih dua medali emas dan satu medali perak di Paralimpiade Tokyo 2020 (Foto: NPC Indonesia)
A
A
A

KISAH Laeani Ratri Oktila akan dibahas pada artikel special HUT RI kali ini. Leani Ratri Oktila merupakan salah satu atlet yang menjadi tulang punggung Indonesia di ajang Paralimpiade Tokyo 2020 lalu.

Bermain di cabang olahraga (cabor) para-badminton, Leani Ratri Oktila berhasil menyabet dua medali emas dan satu medali perak. Medali emas pertama didapat Leani saat berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah di nomor ganda putri SL3-SU5.

 

Kemudian medali emas lain didapat Leani Ratri Oktila di nomor ganda campuran SL3-SU5. Kali ini, Leani menjadi yang terbaik bersama partnernya, Hary Susanto.

 BACA JUGA:

Cabor para-badminton menjadi lumbung medali tim Indonesia pada Paralimpiade Tokyo 2020. Selain tiga nama di atas, tiga atlet lainnya yaitu Dheva Anrimusthi, Suryo Nugroho, dan Fredy Setiawan juga berhasil menyumbang medali bagi Merah Putih.

Indonesia total meraih sembilan medali dengan rincian dua emas, tiga perak, dan empat perunggu. Pencapaian tersebut membawa Kontinten Merah-Putih finis di peringkat ke-43 pada klasemen akhir Paralimpiade Tokyo 2020 lalu.

Kembali ke Leani Ratri Oktila, atlet Kabupaten Kampar, Riau itu memang menjadi salah satu andalan Indonesia di ajang Paralimpiade. Banyak hal yang harus dilalui sebelum akhirnya dikenal sebagai atlet para bulu tangkis seperti sekarang ini.

Leani Ratri Oktila banting stir menjadi atlet para-badminton setelah mengalami kecelakaan hebat pada 2011 lalu saat usianya menginjak 21 tahun. Kecelakaan itu membuat kaki dan tangan kirinya patah. Dia pun divonis memiliki keterbatasan permanen.

 

Namun, hal itu tak membuatnya patah semangat. Dia masih terus berjuang meraih mimpinya menjadi seorang atlet.

 BACA JUGA:

Singkat cerita, dua tahun setelah kecelakaan tersebut atau tepatnya pada 2013, Ratri memutuskan untuk bergabung dengan Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPC). Di sana Ratri berlatih dengan keras dan disiplin.

Kerja kerasnya itu membuahkan hasil yang baik. Dia berhasil meraih dua medali emas dan satu medali perak untuk Indonesia di ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Selain di ajang Olimpiade Tokyo 2020 lalu, Leani Ratri Oktila juga tampil luar biasa di ASEAN Para Games 2023 di Kamboja.

Tidak tanggung-tanggung, dia menyabet tiga medali emas melalui nomor tunggal putri, ganda putri dan ganda campuran. Leani mengatakan,ajang Asean Para Games ke-12 ini sebagai ajang pemanasan dalam rangkaian persiapan turun dalam kejuaraan multieven Asian Games Hangzhou dan Paralimpiade 2024 Paris nanti.

"Bisa di bilang ajang ini untuk persiapan dan pemanasan ke Asian Para Games dan Paralimpiade Paris ya, karena hanya negara Asia Tenggara saja pesertanya," kata Ratri sapaannya di Badminton Hall, Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Kamboja.

 

Menurutnya, mental dan kepercayaan diri menjadi faktor sangat penting dalam persiapan mengikuti berbagai ajang multievent dunia. Ia mengaku persiapannya mengikuti pelatnas APG ke-12 langsung ia jalani usai melahirkan anak pertamanya.

 BACA JUGA:

"Mungkin karena percaya diri kali ya, karena setelah saya melahirkan anak pertama saya langsung ambil latihan seperti biasanya," ujar perempuan kelahiran Siabu, Bangkinang, Kampar, 06 Mei 1991 ini.

"Ikuti program-program di pelatnas yang ada, kerjasama dengan para dokter, fisio, pelatih untuk latihan mengejar setiap ketertinggalan," tambah Ratri yang selama dua tahun berturut-turut sejak 2018 dan 2019 dinobatkan sebagai Atlet Para Bulutangkis Putri Terbaik oleh BWF (Federasi Badminton Dunia).

Kini, nama Leani Ratri Oktila kembali hadir dalam daftar alet Indonesia yang akan berlaga di Paralimpiade Paris 2024. Leani Ratri Oktila tentunya diharapkan bisa kembali menjadi tumpuan Indonesia untuk meraih medali emas di ajang tersebut.

(Admiraldy Eka Saputra)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement