Namun ternyata, bukan motor Desmosedici GP24 lah yang menjadi favoritnya meski sudah mengantarkannya meraih empat kemenangan beruntun di musim ini atau GP23, yang membuatnya tampil mendominasi untuk meraih gelar juara MotoGP 2023 lalu. Ternyata, dia menilai motor GP21 dan GP22 lah yang terbaik. Bahkan, dia menyesal tak juara MotoGP 2021 dengan kuda besinya itu.
“Motornya luar biasa dan salah satu penyesalan terbesar saya adalah tidak memenangkan gelar tahun 2021. Dari semua motor yang pernah saya kendarai, bagi saya tahun 2021 dan juga 2022 adalah Ducati terbaik sepanjang masa,” jelas rider berusia 27 tahun itu.
“GP23 dan GP24 adalah motor yang hebat, namun memiliki kelebihan dan kekurangan, sedangkan GP22 hanya memiliki kelebihan yang besar,” pungkasnya.
Ya, Pecco tak mampu mengejar Fabio Quartararo dalam perebutan gelar juara MotoGP 2021 lalu dengan motor Desmosedici GP21-nya. Bangkit di paruh kedua musim, dia mengakhiri tahun tersebut dengan selisih 66 poin dari jagoan Monster Energy Yamaha itu.
Namun, Pecco sukses merebut gelar juara MotoGP 2022 dari tangan Quartararo dengan motor GP22-nya. Walau sempat tertinggal 90 poin di paruh pertama musim, dia menjadi yang terbaik di akhir musim sehingga tercatat sebagai pembalap yang melakukan comeback terbaik sepanjang masa di MotoGP.
(Admiraldy Eka Saputra)