Pada game ketiga, pertandingan sengit pun masih terus tersaji. Keduanya saling kejar mengejar poin hingga mencapai poin sama, 14-14. Di momen inilah terjadi sebuah hal yang menjadi kontroversi.
Berawal dari Ribka/Febriana yang melakukan serangan cepat, shuttlecock pukulan tersebut menghujam deras hingga menyentuh area lapangan lawan. Namun disaat itu, shuttlecock memantul sedikit naik yang dipukul oleh Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Mengetahui shuttlecock sudah menyentuh lapangan, Ribka Sugiarto dan Febriana Dwi Puji memilih untuk membiarkan pengembalian tersebut. Namun secara mengejutkan, wasit justru memberikan poin pada pasangan Malaysia.
Protes pun dilayangkan oleh Ribka/Febriana. Sayangnya, wasit tetap teguh dengan pendiriannya. Pada akhirnya, Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan keluar sebagai pemenang dengan skor 16-21, 21-11, 18-21.

Akibat kejadian tersebut, pendukung Indonesia dengan segera berbondong-bondong ke akun instagram federasi bulutangkis Malaysia (BAM). Para pendukung tersebut mengecam aksi ganda putri Malaysia yang dianggap tak sportif.
Itulah kisah Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan yang memiliki sejarah buruk dengan suporter Indonesia.
(Rivan Nasri Rachman)