KISAH pilu Kevin Cordon, pebulutangkis asal Guatemala yang akui tidak pernah ditonton oleh orangtuanya akan diulas oleh Okezone. Bagi seorang atlet, bertanding sambil disaksikan oleh kedua orangtuanya adalah hal yang sangat diidam-idamkan.
Namun sayangnya, tidak semua atlet mendapat keberuntungan seperti itu. Kevin Cordon adalah contohnya.
Cordon merupakan pebulutangkis asal Guatemala, negara di Amerika Tengah tempat di mana bulutangkis bukanlah olahraga yang populer. Masyarakat di negara tersebut sangat fanatik dengan sepakbola, namun Cordon memilih jalan lain dengan menjadi seorang pebulutangkis.
Lahir di desa terpencil di negaranya, ia meninggalkan keluarganya di usia 12 tahun untuk bergabung dengan federasi bulutangkis demi mengejar mimpinya bermain di Olimpiade. Sempat tak direstui, Cordon akhirnya mendapat izin dengan catatan tidak menyentuh alkohol dan obat-obatan.
Syarat orangtuanya ia penuhi. Kevin Cordon akhirnya bergabung dengan federasi dan mendapat berbagai fasilitas dan akomodasi untuk berlatih dan sekolah. Setelah bertahun-tahun menimba ilmu, ia pun mulai menjajaki kariernya dengan mengikuti berbagai ajang internasional.
Setelah perjuangan tak kenal lelah, Cordon mewujudkan keinginannya tampil di Olimpiade untuk pertama kalinya pada Olimpiade Beijing 2008. Sayang, di sana ia langsung gugur di babak 32 besar.
Masih berupaya mengejar mimpi, perjalanan Kevin Cordon tak begitu mulus. Ia sempat dibekap cedera yang membuatnya terpaksa menarik diri di pertandingan pertama pada Olimpiade Rio 2016.
Hingga pada akhirnya, Cordon berhasil menjawab semua kerja kerasnya pada Olimpiade Tokyo 2020. Kala itu, ia membuat kejutan sebagai pebulutangkis non-unggulan yang melaju hingga babak semifinal sebelum akhirnya ditumbangkan oleh Viktor Axelsen.
Saat perebutan medali perunggu, Cordon kemudian kalah dari Anthony Ginting. Meski begitu, nama Kevin Cordon sukses menarik perhatian dunia kala itu.