Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lanny Tria/Ribka Sugiarto Berbagi Cerita Usai Juara Juara Swiss Open 2024: Temukan Performa Terbaik saat Down

Andhika Khoirul Huda , Jurnalis-Rabu, 03 April 2024 |18:21 WIB
Lanny Tria/Ribka Sugiarto Berbagi Cerita Usai Juara Juara Swiss Open 2024: Temukan Performa Terbaik saat <i>Down</i>
Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto juara Swiss Open 2024 (Foto: PBSI)
A
A
A

JAKARTA - Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto, bercerita soal perjalanan meraih gelar juara di ajang Swiss Open 2024. Mereka mengaku tak menyangka bisa naik podium pertama di turnamen Super 300 itu karena sebelumnya sempat nge-down alias terpuruk dan putus asa.

Lanny/Ribka berhasil menjadi juara Swiss Open 2024 setelah mengalahkan pasangan Taiwan, Hsu Ya Ching/Lin Wan Ching, di partai final pada 17 Maret silam. Lewat pertarungan alot selama 1 jam 21 menit, mereka melibas sang lawan dengan skor 13-21, 21-16, dan 21-8.

Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto berfoto bersama Eng Hian usai juara Swiss Open 2024 (Foto: PBSI)

Bagi pasangan ranking 27 dunia itu, ini merupakan gelar perdana di turnamen level Super 300 sejak dipasangkan pada pertengahan 2022. Sementara secara keseluruhan, ini merupakan titel kelima sebagai duet.

Lanny/Ribka merasa sangat senang bisa menyabet gelar juara Swiss Open 2024. Mereka berharap prestasi tersebut menjadi pemantik untuk berprestasi lagi di turnamen yang tingkatnya lebih tinggi lagi.

“Ya alhamdulillah, sempet enggak nyangka juga, cuma ya senang banget,” kata Lanny kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia (MPI), saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

“Iya alhamdulillah bisa meraih gelar pertama sama Lanny di Super 300, ya semoga ini buat motivasi ke depannya juga supaya lebih banyak gelar lagi,” timpal Ribka.

Kendati merupakan gelar kelima mereka, titel Swiss Open 2024 merupakan prestasi pertama Lanny/Ribka di ajang BWF World Tour. Sebab, empat titel sebelumnya didapatkan masing-masing dua dari level Super 100 dan International challenge.

Lanny/Ribka mengaku tak menyangka bisa menjadi yang terbaik dalam turnamen yang berlangsung di St.Jakobshalle, Basel, itu. Sebab, mental mereka sempat jatuh setelah pada pekan sebelumnya tersingkir di perempatfinal Orleans Masters 2024 di Prancis.

“Sebenarnya sama saja sih persiapannya karena itu pertandingannya beruntun ya, jadi setelah kalah di Orleans tuh ya latihan kayak latihan biasa saja. Kami evaluasi tapi ya sudah main saja gitu,” jelas Lanny.

“Soalnya habis kalah di Orleans kan jadi kayak ada pikiran, kayak nge-down gitu. Tapi ya sudahlah di Swiss main saja, eh tapi malah di sana mainnya dapat banget, enak banget,” tambahnya.

Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto

Gelar Swiss Open 2024 juga seakan menjadi ajang pembuktian diri bagi Lanny/Ribka, mereka memiliki kualitas yang mumpuni. Sebab, di semifinal, pasangan itu menyingkirkan ganda putri nomor satu Indonesia saat ini, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dengan skor 13-21, 21-10, dan 23-21.

Lanny/Ribka menyebut melawan kompatriot sendiri lebih susah ketimbang bentrok dengan wakil negara lain karenasudah tahu permainan satu sama lain. Namun, yang menjadi kunci kemenangan atas Apriyani/Fadia adalah, tampil lepas tanpa beban karena sang lawan lebih diunggulkan untuk menang.

“Lebih susah mungkin iya (melawan rekan senegara) karena kami sudah sama-sama tahu di latihan dan di lapangan mainnya bagaimana, cuma kami kemarin nothing to lose saja soalnya lawan kan juga di atas kami,” pungkas Ribka.

(Wikanto Arungbudoyo)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement