KISAH Ricky Subagja/Rexy Mainaky, mantan ganda putra Indonesia yang sukses raih emas Olimpiade 1996 usai kalahkan rival terberat asal Malaysia, layak untuk diulas lagi. Sebab, ada perasaan meledak-ledak usai meraih prestasi tersebut.
Ricky/Rexy menjadi juara Olimpiade Atlanta 1996 setelah mengalahkan Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock (Malaysia) 5-15, 15-13, dan 15-12. Kemenangan itu sekaligus menjaga tradisi emas Indonesia dari cabor bulu tangkis di Olimpiade.
Perjuangan Ricky/Rexy di babak final itu tidak mudah. Setelah kalah jauh di gim pertama, Ricky mengakui pola mainnya tidak berjalan normal. Hal itu sedikit banyak diakibatkan perasaan tegang.
Cheah/Yap sendiri merupakan salah satu musuh bebuyutan bagi Ricky/Rexy kala itu. Beruntung, pasangan Indonesia itu berhasil bangkit di gim kedua dan ketiga, sekaligus membawa pulang medali emas.
"Pada gim pertama, saya tidak bisa berkomunikasi dengan baik bersama Rexy. Ya itu permasalahannya, muncul kekhawatiran yang luar biasa. Rexy pun sama, kerasa tegangnya," terang Ricky dalam sebuah wawancara.
"Sebelum final, pelatih memberi wejangan supaya bermain rileks, walaupun ini merupakan kesempatan besar yang sayang untuk disia-siakan," lanjut pria asal Bandung itu.