Sebagai informasi, sindrom kompartemen atau arm pump atau yang biasa disebut sindrom kompresi otot adalah masalah yang lazim diderita oleh para pembalap sepeda motor. Hal itu disebabkan oleh peningkatan tekanan atau beban pada jaringan yang menyebabkan aliran darah menjadi buruk ke otot-otot di bagian lengan bawah sehingga mengakibatkan rasa sakit dan mati rasa.
Namun, Marquez baru mengalaminya setelah 11 tahun berkarier di MotoGP sehingga cukup mengejutkan. Pembalap berusia 30 tahun itu pun menjelaskan mengapa dirinya baru menderita sindrom tersebut setelah bertahun-tahun berkarier di dunia balap motor.
“Untuk waktu yang lama saya hampir tidak mempunyai masalah dengan lengan saya. Itu dimulai pada akhir musim 2022, dan kemudian pada tahun 2023 masalahnya menjadi lebih buruk. Di Le Mans saya tidak bisa lagi mengerem dengan benar. Saya memahami bahwa saya mempunyai masalah, namun saya mengatasinya sebaik mungkin,” jelas juara MotoGP enam kali itu.
“Penjelasannya sederhana: Saya menjalani operasi pada lengan kanan saya, jadi di sisi itulah saya menjalani empat operasi, dan otot-otot lain harus mengkompensasi kekurangan tersebut. Setelah tes, saya tidak ragu untuk menyelesaikan prosedurnya (dengan melakukan operasi arm pump),” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)