NOALE - CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menyimpulkan MotoGP 2023 merupakan musim dengan banyak pasang surut untuk timnya. Pasalnya, ada momen di mana mereka mencapai kesuksesan tetapi juga banyak sekali mereka menyia-nyia kesempatan untuk meraih hasil apik.
Pada MotoGP 2022, Aprilia dengan Aleix Espargaro jelas menjadi salah satu kekuatan baru di kelas utama yang sedang naik daun. Sang pembalap mempersembahkan kemenangan pertama bagi tim pabrikan Noale di Argentina dan berada dalam jalur perebutan gelar juara hampir sepanjang musim.
Akan tetapi, selama MotoGP 2023, Espargaro tak pernah benar-benar bisa bertarung dalam perebutan gelar juara walau masih meraih dua kemenangan di Inggris dan Catalunya. Mereka bahkan mencetak sejarah finis 1-2 setelah Maverick Vinales menjadi runner-up di Sirkuit Barcelona-Catalunya.
Pada akhirnya, Espargaro dan Vinales finis di peringkat enam dan tujuh dalam klasemen akhir musim 2023. Sedangkan Aprilia berada di peringkat tiga klasemen konstruktor, hasil tersebut tak mencapai target mereka untuk menjadi runner-up.
Oleh karena itu, Rivola menilai MotoGP 2023 merupakan musim dengan banyak pasang surut bagi timnya. Menurutnya, ada momen bahagia tetapi mereka melewatkan banyak kesempatan untuk tampil apik.
“Itu adalah musim dengan terlalu banyak pasang surut. Musim dengan emosi yang luar biasa seperti di Silverstone dan tentu saja di Barcelona, tetapi juga musim di mana kami kehilangan banyak peluang untuk tampil baik. Sebuah musim di mana kami berencana untuk menjadi konstruktor terbaik kedua, dan ternyata tidak,” kata Rivola dilansir dari Speedweek, Sabtu (23/12/2023).
Aprilia gagal memenuhi target sebagai runner up konstruktor dengan selisih 47 poin dari KTM, yang berada di posisi kedua. Rivola menilai timnya sebenarnya memiliki motor dengan kualitas yang sama dengan KTM, tetapi mereka kalah dalam sprint karena sang lawan lebih cepat bersama Brad Binder.