“Hubungan antara respons throttle dan cengkeraman berbeda. Hanya cara Anda duduk di sepeda motor saja yang berbeda. Anda harus mengubah orientasi diri Anda sendiri. Pengalaman berkendaranya seperti Ducati. Namun ada banyak hal yang perlu diseimbangkan kembali,” tambahnya.
Kendati demikian, Diggia optimis menatap MotoGP 2024 dengan Desmosedici GP23-nya. Walaupun dia menilai ada banyak perbedaan antara Mooney VR46 dengan tim lamanya, Gresini, di mana hampir seluruh kariernya di Grand Prix dihabiskan dengan tim milik Nadia Padovani itu sejak debut di Moto3 pada 2015 silam.
“Saya tahu Ducati GP23 akan menjadi motor fantastis untuk musim depan. Cara kerja antara Gresini dan VR46 berbeda. Baik dari segi metodologi maupun personel. Saya bahkan tidak ingin membuat perbandingan besar. Saya anak Gresini. Namun di sisi lain, saya bersemangat dengan tantangan baru ini,” pungkasnya.
(Reinaldy Darius)