Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pramudya Kusumawardana Buka-bukaan soal Kesehatan Mental hingga Kuliah dan Karier di Australia

Bagas Abdiel , Jurnalis-Rabu, 20 Desember 2023 |19:23 WIB
Pramudya Kusumawardana Buka-bukaan soal Kesehatan Mental hingga Kuliah dan Karier di Australia
Pramudya Kusumawardana buka-bukaan soal keputusannya pergi dari PBSI. (Foto: PBSI)
A
A
A

Salah satu alasan terkuat kamu untuk mundur adalah mental health. Apakah kamu pernah mencoba meminta bantuan psikolog atau orang-orang dari luar untuk mengatasi hal ini?

Untuk masalah mental health ini, sebenarnya di Indonesia itu belum terlalu advance dan lingkungannya belum terlalu mendukung soal mental health. PBSI juga menyediakan counseling di national team, tapi itu untuk counseling badminton dan sudah pernah coba. Saya juga sudah pernah counseling untuk private life tapi memang sulit untuk implementasikan kalau enviroment-nya kurang mendukung.

Apakah ini ada imbasnya juga dari kamu mendapat bullying di social media?

Itu berefek, tapi itu mungkin cuma 10 persen dari general mental health saya. Itu cuma 10 persen dari apa yang saya rasain. Sisanya sih itu memang lebih personal, seperti lingkungan, hubungan sama keluarga, dan diri sendiri.

Apakah tidak ada dukungan dari keluarga untuk kamu berkarier di bulu tangkis?

Sebenarnya dulu kalau flashback, dukungan di bulu tangkis itu keluarga mendukung. Apalagi papa sebelum meninggal, emang awalnya dia yang passionate sama sport, cuma kan hubungan keluarga saya ini lebih ke tipe Asian parent ya. Kayak mendidiknya keras jadi relationships-nya kurang dekat seperti keluarga normal. Makanya dari situ, di momen-momen sulit, jadi tidak ada support-nya. Ya, mereka tetap suportif, tapi memang ada yang kurang.

Jadi ketika kamu nge-down dalam hal bulu tangkis di situasi kemarin, tidak ada dukungan motivasi dari keluarga?

Tidak ada, memang tidak ada yang sampai deep talk banget. Paling terakhir cuma minta izin saja, ini adalah keputusan saya untuk pergi ke Australia, dan dijabarkan juga tentang kondisi saya. Makanya saya pergi liburan bareng ke Jepang selama seminggu untuk bounding dan menjelaskan apa keputusan saya dan rencana-rencana ke depan.

Reaksi keluarga setelah kamu memutuskan mundur dari Pelatnas PBSI bagaimana?

Sebenarnya keluarga saya mendukung apa pun pilihan saya, termasuk di bulu tangkis. Tapi, dari sisi mental, mungkin karena tidak ada knowledge-nya juga kan, sementara sekarang mental health itu sekarang sangat penting dan di beberapa negara meraka sudah memfokuskan itu dan memberikan edukasi juga. Jadi, setelah dijelaskan mereka mengerti. Cuma mereka awalnya menentang juga, kenapa harus ke luar negeri? Kenapa tidak di Indonesia? Mereka soal keluar dari Pelatnas PBSI justru tidak apa-apa, tetapi kenapa harus sampai ke luar negeri? Karena jadinya makin jauh dari keluarga. Tapi sudah dijelaskan untuk kebahagiaan dan mental health lebih baik saya ke luar negeri.

Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan

Apakah keluarga menyayangkan kamu keluar dari Pelatnas PBSI?

Lebih tepatnya, pergi dari Indonesia, bukan bulu tangkis. Karena kalau bulu tangkis yang lebih passionate itu almarhum papa

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement