PALMA – Mantan bintang MotoGP, Jorge Lorenzo, memberi respons mengejutkan saat mendengar adik Valentino Rossi, Luca Marini, gabung Repsol Honda di MotoGP 2024. Dia menyebut Luca Marini melakukan kesalahan dengan pindah ke Repsol Honda.
Sebab menurutnya, Lorenzo akan menjalani momen-momen sulit bersama tim pabrikan asal Jepang itu. Marini menjalani musim terbaiknya di MotoGP 2023 bersama Mooney VR46 Ducati sejak melakukan debut di kelas utama pada 2021.
Lorenzo meraih 201 poin untuk finis di peringkat delapan klasemen. Dia meraih dua podium balapan utama dan empat podium sprint race.
Namun, keputusan mengejutkan dibuat oleh Marini dengan hengkang ke Repsol Honda di MotoGP 2024 untuk menggantikan posisi yang ditinggal Marc Marquez. Dia rela menukar motor terbaik di MotoGP saat ini, yakni Desmosedici, dengan RC213V, yang terseok-seok dalam beberapa musim terakhir.
Bahkan, Marquez saja putus asa dengan performa motor Honda yang tak mampu membawanya bersaing di papan atas lagi. Alhasil, juara MotoGP enam kali itu pindah ke Gresini Ducati untuk mendapatkan motor tercepat saat ini demi bisa bersaing lagi memperebutkan gelar juara.
Oleh karena itu, Lorenzo melihat Marini membuat keputusan yang salah dengan hijrah ke Repsol Honda karena itu akan membawanya mengalami penurunan dari segi hasil. Juara MotoGP tiga kali itu menilai adik Valentino Rossi tersebut pindah ke tim sayap emas sebab tergiur oleh bayaran yang lebih tinggi.
“Dari sudut pandang olahraga, saya pikir itu (keputusan Marini pindah ke Honda) adalah sebuah kesalahan. Itu adalah kesalahan pada tingkat hasil,” kata Lorenzo, dilansir dari Motosan, Kamis (14/12/2023).
"Dia akan mengalami saat-saat yang buruk, dia akan sering terjatuh, meskipun saya bisa saja salah. Saya yakin situasi putus asa Honda telah menciptakan peluang kontrak dan ekonomi yang lebih baik bagi Marini, yang sebenarnya bisa akan terus bersama Mooney VR46,” tambahnya.

Lebih lanjut, Lorenzo menyebut dirinya akan lebih memilih menunggangi motor terbaik yang ada dibanding mencari tantangan atau bayaran yang lebih tinggi dengan tim yang notabenenya punya kuda besi yang lebih buruk. Pasalnya, jika mampu memenangkan gelar ataupun balapan, itu akan meningkatkan pamornya sebagai seorang pembalap.
“Saya akan memprioritaskan memiliki sepeda motor terbaik untuk menunjukkan potensi dan memenangkan gelar, karena ketika Anda menang, nilai Anda sebagai pembalap akan selalu lebih tinggi. Mengganti sepeda motor yang pada prinsipnya lebih jelek dari yang Anda punya, demi uang atau tantangan, itu rumit. Banyak pilot yang terluka karena hal itu,” jelas mantan pembalap Yamaha, Honda dan Ducati itu.
(Reinaldy Darius)