LESMO – Pembalap Tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo ternyata pernah takut akan dibenci oleh warga Italia usai naik ke tim pabrikan Yamaha. Alasannya sederhana, sebab ketika ia naik ke Yamaha, Quartararo mengambil posisi legenda MotoGP, Valentino Rossi di tim tersebut.
MotoGP 2021 menjadi momen yang amat spesial untuk Quartararo. Sebab di musim tersebut, Quartararo yang sebelumnya tergabung di Petronas Yamaha SRT, dipercaya untuk naik ke tim pabrikan.
Hanya saja keputusan itu mengorbankan Rossi untuk turun ke tim satelit Yamaha. Kala itu, Yamaha lebih memilih mempertahankan Maverick Vinales ketimbang Rossi sebagai rekan Quartararo di tim pabrikan.
Keputusan perpindahan pembalap di tim Yamaha itu pun terjadi ketika musim 2020. Pada saat mengetahui akan menggantikan Rossi di tim pabrikan Yamaha, Quartararo pun memiliki perasaan yang campur aduk.

Quartararo senang karena akhirnya mendapatkan kesempatan bermain untuk tim pabrikan Yamaha di MotoGP. Namun, ia juga takut keputusannya itu justru membuatnya dibenci oleh warga Italia karena menggusur Rossi.
Kendati demikian, nyatanya ketakutan itu tak terjadi. Quartararo mampu membuktikan diri dan menjadi juara dunia pada MotoGP 2021 atau di tahun debutnya bersama tim pabrikan Yamaha.
“Saya masih merinding mengingat momen itu (kepindahan ke tim pabrikan Yamaha). Mereka mengatakan kepada saya pada 24 Desember,” kata Quartararo, dikutip dari Motosan, Senin (6/11/2023).
“Di awal saya sangat takut karena saat itu Valentino belum pensiun tapi masih bersama tim Petronas. Saya takut akan fans Italia pada saat Grand Prix Misano atau Mugello akan mengkritik saya ketika melihat saya berada di atas motor resmi,” lanjutnya.
“Akan tetapi, pada akhirnya semuanya berjalan dengan baik dan saya berhasil meraih gelar juara (MotoGP 2021),” tambah Quartararo.
"Sejujurnya saya tidak tahu (apa yang membuat takut). Mungkin satu-satunya kekhawatiran saya adalah tidak melakukan sesuatu dengan baik, tetapi tidak dalam hubungannya dengan orang lain, melainkan dengan diri saya sendiri. Pada awal musim saya sempat ragu dengan diri saya, namun saya terus bekerja dan pada akhirnya kami berhasil mendapat kepuasan,” imbuh pembalap berusia 24 tahun tersebut.

Kini sayangnya Quartararo kesulitan mengembalikan performa terbaiknya. Setelah gagal juara di MotoGP 2022 karena menjadi runner-up, Quartararo tampil melempem di 2023 dan kini bertengger di posisi 16 dengan balapan tersisa tiga seri lagi.
(Rivan Nasri Rachman)