PENYEBAB Bagas Maulana/Shohibul Fikri kalah beruntun di partai final diungkap oleh pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat. Pasangan yang disebut Bakri tersebut dinilai kurang percaya diri.
Bagas/Fikri sebenarnya tampil dengan luar biasa pada dua turnamen besar BWF World Tour 2023 yang digelar Oktober lalu. Mereka mencapai final untuk pentas Denmark Open 2023 dan French Open 2023.
Sayangnya, pasangan ranking 10 dunia itu hanya mampu menjadi runner up dalam dua turnamen itu. Di final Denmark Open 2023, mereka tumbang dari duet andalan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dengan skor 13-21 dan 17-21.
Di final French Open 2023, Bagas/Fikri ditekuk pasangan Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen. Lewat pertarungan tiga gim, mereka kalah dengan skor 14-21, 21-10 dan 18-21.
Aryono pun menilai sebenarnya penampilan Bagas/Fikri dalam dua final tersebut tidaklah buruk. Namun, menurutnya mereka kurang percaya diri dan juga tertekan serta ada rasa cepat puas setelah mampu meningkatkan performa mereka dan melangkah ke final.
“Kemarin itu (di dua inal) sebenarnya mereka main bagus, cuma mungkin terlalu kurang percaya diri, mungkin cepat puas juga, terus pressurenya tinggi,” kata Aryono kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia, saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat, 3 November 2023.
“Tapi setelah kita bicara pelan-pelan mainnya jadi lebih tenang lagi. Dikit-dikit ada kepercayaan diri lagi,” tambahnya.
Ini adalah kali kedua Bagas/Fikri kalah dalam dua final berturut-turut pada tahun ini. Sebelumnya, mereka juga mengalami hal yang sama saat menjadi runner up Orleans Masters dan Thailand Open 2023.
Dengan begitu, duet Pelatnas PBSI itu masih belum mampu pecah telur pada tahun ini. Dari empat final yang sudah mereka jalani, mereka selalu kalah. Kendati demikian, hasil tahun ini jauh lebih baik daripada yang didapat Bagas/Fikri tahun lalu di mana mereka sangat sering gugur di babak pertama dan kedua setelah menjadi juara All England 2022.
(Reinaldy Darius)