PROFIL Nimatul Fauziyah, atlet cabor Lawn Bowls termuda Indonesia di Asian Para Games 2023, akan diulas Okezone. Sebab, ia menyimpan sebuah kisah inspiratif.
Atlet disabilitas tuna netra ini tengah mengikuti Pelatnas di Kota Solo. Bersama 12 atlet lainnya yang berjuang di cabor yang sama, Ni'matul tengah bersiap menghadapi Asian Para Games 2023 di Hangzhou, China. Dari 12 atlet ini, Indonesia turun di kelas klasifikasi B1, B2, B3, B6, dan B8.
Ni'matul terus mengalami perkembangan pesat di cabor lawn bowls meski sekarang tidak bisa melihat sama sekali. Sementara, lawn bowls adalah salah satu olahraga yang memerlukan akurasi. Uniknya, perempuan berusia 25 tahun itu mengandalkan perasaannya hingga meraih berbagai titel juara.
Di Kontingen Indonesia cabor lawn bowls, Ni'matul adalah atlet yang paling muda. Perempuan asal Teemanggung, Jawa Tengah, itu lahir dari pasangan Selamat Mulyanto dan Karyati. Awalnya, ia terlahir dengan penglihatan normal.
Gangguan penglihatan mulai dirasakan pada kelas enam SD hingga harus menggunakan kacamata. Namun, kemampuan penglihatannya menurun dengan cepat saat memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga mengalami buta total akibat penyakit glukoma.
Awalnya, Ni'matul terjun di cabor atletik lari dan lompat pada 2013 karena saat itu masih pelajar. Ia pun pernah meraih emas untuk kejuaraan tingkat nasional. Namun, Ni'matul beralih ke cabor lawn bowls pada 2018 dan hingga kini terus ditekuninya.
Meski sudah mahir dalam olahraga ini, ia merasa sangat sulit saat pertama kali beralih dari atletik ke lawn bowls. Apalagi, Ni'Matul menderita kebutaan total di mana atlet lawn bowls sejatinya dinilai dari akurasi.
Dari normal hingga kehilangan penglihatan langsung, tentu sangat memukul Ni'Matul. Beruntung, dukungan dari kedua orangtua dan adiknya membantu menumbuhkan kepercayaan diri hingga bisa bangkit serta menjadi atlet.
Berbagai prestasi pernah diraih, antara lain medali perak di Asian Para Games 2018, lalu dua emas di Championship Single Event di Malaysia. Di tingkat dunia, ia meraih dua medali emas di Thailand pada kelas single dan double mix putra-putri.
Ni'matul berharap penyandang disabilitas seperti dirinya tidak usah berkecil hari dan tetap bersemangat. Sebab, disabilitas bukan akhir dari hidup dan tetap mempunyai kesempatan untuk berkontribusi bagi bangsa ini.
(Wikanto Arungbudoyo)