Pesona Kecantikan Aya Ohori, Pebulu Tangkis Jepang yang Idolai Legenda Indonesia
PESONA kecantikan Aya Ohori, pebulu tangkis Jepang yang idolai legenda Indonesia akan diulas dalam artikel ini. Kecantikan dan bakat gemilang Aya Ohori sendiri telah membuatnya memiliki banyak sekali penggemar.
Aya Ohori diketahui merupakan pebulu tangkis spesialis nomor tunggal putri dari Jepang. Kiprahnya di dunia bulu tangkis pun cukup apik.
Pebulu tangkis kelahiran Aizuwakamatsu, Jepang, 2 Oktober 1996 itu pernah menduduki peringkat ke-13 sebagai ranking tertingginya di BWF. Hala itu terjadi pada 14 September 2017. Kini, Aya Ohori sendiri ada di ranking 20 dunia.
Sejumlah prestasi manis pun berhasil diukir tunggal putri Jepang berusia 26 tahun itu. Dia membantu tim bulu tangkis putri Jepang meraih medali emas di Asian Games 2018, Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2018 dan 2020, hingga meraih edali perak di Piala Uber 2020.
Secara individu, Aya Ohori pernah menjadi juara di sejumlah ajang juga. Di antaranya, ada Rusia Open pada 2013 dan 2014, Thailand Open 2016, China Masters 2017, hingga US Open 2017.
Dengan kiprah yang manis itu, tak heran Aya Ohori punya banyak penggemar. Sosoknya makin terlihat sempurna karena selain punya bakat gemilang, dirinya juga wajah begitu cantik yang bisa memikat banyak pasang mata.
Di balik kegemilangan itu, Aya Ohori sendiri ternyata mengidolai legenda Indonesia. Dia adalah Taufik Hidayat.
Aya Ohori mengaku sering datang langsung ke sejumlah ajang untuk sekadar menyaksikan aksi sang legenda tunggal putra Indonesia itu ketika bertanding di Jepang. Gara-gara karisma Taufik Hidayat, atlet cantik 26 tahun tersebut pun memilih berkarier sebagai pebulu tangkis.
"Saya mengidolakan Taufik Hidayat. Dulu setiap Taufik tanding ke Jepang, saya pasti datang untuk menonton dia bertanding," ungkap Aya Ohori saat Japan Open 2018, dikutip dari laman resmi PBSI.
"Karena seringnya melihat pertandingan Taufik, ini menjadi salah satu hal yang mendorong saya untuk jadi atlet bulu tangkis," tutup pebulu tangkis cantik asal Jepang itu.
(Djanti Virantika)
