ATLET angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan, ungkap kendala yang halangi keinginannya bangun sasana angkat besi kelas internasional. Di antara kendalanya, atlet 34 tahun tersebut mengaku belum memiliki biaya yang cukup banyak dan lahan yang luas.
Dalam program Special Dialogue Okezone, Eko Yuli Irawan tak menampik bahwa dirinya berhasrat untuk membangun sasana angkat besi berkelas internasional di Bekasi. Namun, keinginan atlet kelahiran Lampung itu belum terwujud karena menemui sejumlah kendala.
Pertama, Eko Yuli Irawan belum mempunyai biaya banyak untuk membangun sasana angkat besi kelas internasional itu. Kedua, belum memiliki lahan yang cukup luas karena sasana bertaraf internasional sejatinya harus tersedia lahan 500 sampai 1.000 meter, sedangkan saat ini baru tersedia 200 meter.
"Untuk kelas internasional, sebenarnya pengen. Cuma memang butuh biaya dan lahan yang luar biasa. Apalagi kita sebagai atlet mungkin untuk saat ini belum bisa untuk menyiapkan lahan sebesar itu," kata Eko Yuli Irawan dalam program Special Dialogue Okezone.
"Untuk saat ini, saya sudah ada lahan seluas 200 meter (di Bekasi), kalau untuk taraf internasional kayaknya sih belum ya. Karena internasional kan bisa jadi 500 sampai 1.000 meter," tambahnya.
"Apalagi di daerah Bekasi kan lahan enggak murah. Kendalanya yang pasti biaya pembangunan. Tapi, kita pelan-pelan nabung dulu untuk tahap pembangunannya," jelas Eko Yuli Irawan.
Sesuai yang sudah dikatakan Eko Yuli Irawan di atas, dirinya masih akan terus menabung mengumpulkan dana untuk membangun sasana yang dia inginkan itu. Luar biasanya, ia akan berusaha keras memenangkan Asian Games 2022 yang mana jika menang, hadiah yang didapat akan ditabungkan untuk pembangunan.