PENGAKUAN Fajar Alfian/Rian Ardianto setelah menjadi tumpuan ganda putra Indonesia pada tiga turnamen beruntun. Pasangan nomor satu dunia itu mengaku tidak terbebani.
Fajar/Rian kerap menjadi harapan terakhir di nomor ganda putra pada tiga turnamen terakhir. Meski begitu, mereka justru menjadi semakin termotivasi untuk menjadi semakin baik.
Selain itu, mereka juga tidak ingin terlalu memikirkan hal tersebut. Hal yang terpenting bagi peringkat satu dunia itu adalah fokus dalam pertandingan.
"Ya kita tidak mau terlalu memikirkan, yang penting gimana caranya buat kita fokus di pertandingan itu karena kan mungkin lawannya juga berbeda-beda, pas di Australia bagannya ketemu siapa, terus yang sektor lain ketemu siapa. Jadi kan kita gak tau ya. Yang penting kita fokus sendiri sih dari kitanya sendiri, terus juga mungkin dari pelatih terus dari pemain-pemain," ungkap Rian di Cipayung, Rabu (9/8/2023).
"Terbebani sih enggak ya, malah kan kita pengen buktikan, termotivasi juga kalau yang terakhir itu harus jadi yang terbaik ya. Kemarin contohnya di Korea itu dari delapan besar udah sendirian, ya pengennya sih juara cuma kan ya rezekinya baru sampai situ," tambah Fajar.
Di Korea Open 2023, Fajar/Rian sukses menembus final untuk menghadapi wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Namun, mereka takluk dengan skor 21-17, 13-21, dan 14-21.
Kemudian di Japan Open 2023, Fajar/Rian menjadi satu-satunya ganda putra Indonesia di semifinal. Langkah mereka dihentikan oleh duet Taiwan, Lee Yang/ Wang Chi Lin dengan skor 19-21 dan 13-21.
Terakhir di Australia Open 2023, Fajar/Rian bahkan masih menjadi harapan terakhir Indonesia di nomor ganda putra. Padahal pencapaian mereka di turnamen level super 500 itu menurun dari ajang sebelumnya.
Kali ini Fajar/Rian finis di babak perempat final. Mereka ditaklukkan oleh pasangan Korea, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dengan skor 16-21, 21-15 dan 14-21.
(Reinaldy Darius)