4 Pebulu Tangkis Top China yang Dihukum BWF karena Main Sabun, Nomor 1 Rival Bebuyutan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya
4 pebulu tangkis top China yang dihukum BWF karena main sabun akan diulas Okezone dalam artikel ini. Salah satunya ada rival bebuyutan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Main sabun dalam pertandingan bulu tangkis kerap dilakukan untuk berbagai alasan. Mulai dari menghindari lawan berat sampai untuk meloloskan pemain tertentu ke babak berikutnya demi mendulang kejayaan.
Tak ayal, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) bakal memberi sanksi tegas kepada pemain yang melakukan main sabun. Hal itu pun turut diberikan BWF kepada 4 pebulu tangkis top China.
Siapa saja mereka? Berikut 4 pebulu tangkis top China yang dihukum BWF karena main sabun.
4. He Ji Ting
Salah satu pebulu tangkis top China yang dihukum BWF karena main sabun adalah He Ji Ting. Dia dituding melakukan kecurangan di Fuzhou China Open 2018.
He Ji Ting dinilai melanggar Pasal 3.1.2 Kode Etik BWF 2017. Pada aturan itu, BWF memberi sanksi terkait aksi taruhan dan hasil pertandingan yang tidak teratur.
He Ji Ting pun dilarang melakukan semua kegiatan terkait bulu tangkis selama 3 bulan. Sanksi sendiri baru diumumkan pada Maret 2022. Selain larangan bermain, dia juga kehilangan hadiah dari ajang Fuzhou China Open 2023.
3. Tan Qiang
Lalu, ada nama Tan Qiang. Dia merupakan rekan duet He Ji Ting kala berlaga di sektor ganda putra pada Fuzhou China Open 2018.
Duet He/Tan pun sebenarnya tampil apik di Fuzhou China Open 2018. Mereka bahkan berhasil melesat sampai babak final. Sayangnya, gelar juara gagal didapat karena He Ji Ting/Tan Qiang kalah dari Marcus/Kevin di final dengan skor 27-25, 17-21, dan 15-21.
Sayangnya, kiprah He/Tan di Fuzhou China Open 2018 diwarnai aksi kecurangan. Hal itu tepatnya terjadi di babak perempatfinal kala melawan rekan senegaranya. Akibat aksinya Tan Qiang juga disanksi melakukan semua kegiatan terkait bulu tangkis selama 3 bulan.
Tak hanya itu, He Ji Ting dan Tan Qiang juga kehilangan hadiahnya di Fuzhou China Open 2023 yang mencapai USD12.250 atau sekira Rp185 juta.
