SILVERSTONE - Francesco Bagnaia tak setuju dengan regulasi baru soal tekanan ban saat balapan yang akan mulai diberlakukan di MotoGP Inggris 2023. Pembalap tim Ducati Lenovo itu menganggap pengaturan tersebut justru malah membahayakan pembalap.
Regulasi tekanan ban menjadi topik besar yang dibicarakan jelang MotoGP Inggris 2023 pada 4-6 Agustus di Sirkuit Silverstone. Pasalnya, bakal ada penalti waktu jika batasan yang ditentukan oleh Michelin dilanggar tim dan pembalap.
Dalam aturan baru itu, batas tekanan ban depan yang ditetapkan sebesar 1,88 bar dan untuk ban belakang sebesar 1,68 bar. Jumlah tersebut harus dipenuhi 30 persen saat sprint dan lebih dari 50 persen dalam balapan utama di Sirkuit Silverstone. Namun, jumlahnya akan berbeda-beda di tiap balapan.
Tak semua pembalap senang dengan peraturan itu meski saat ini sedang ditinjau ulang. Pecco menjadi salah satu pembalap yang menentang aturan itu. Dia malah mengklaim aturan tekanan ban tersebut akan membahayakan pembalap MotoGP.
“Aturan ini dimaksudkan untuk memastikan keamanan, tapi menurut saya sebenarnya tidak lebih aman dengan itu. Sejujurnya, kami tidak pernah mengalami masalah dengan tekanan ban," papar Bagnaia, dikutip dari Speedweek, Jumat (4/8/2023).
"Bahkan dengan ban belakang, jika Anda berada di bawah batas, itu adalah keuntungan yang jelas dalam hal performa dan cengkeraman," imbuh pria asal Italia itu.
"Untuk ban depan, di sisi lain, 1,8 atau 1,9 bar adalah nilai terbaik yang mungkin – jika Anda melewatinya, sepeda motor akan menjadi tidak nyaman, jika Anda melewatinya, itu juga akan menjadi tidak nyaman,” terang Bagnaia lagi.
"Kalau tekanan sedikit lebih tinggi, tidak masalah. Tapi dari 2.0 bar dan Anda mencapainya dengan sangat cepat, mulai menjadi sangat sulit untuk mengerem motor dan menutup garis balap. Dan jika Anda ingin cepat, Anda harus mengambil risiko dan Anda bisa jatuh atau Anda lambat,” tukas pria berusia 26 tahun itu.