Setelah menerima uang hadiah tersebut, BWF atau Asosiasi Kontinental tidak boleh menunda dan membatalkan sejumlah uang yang menjadi hak anggota atau pemain yang dimaksud.
PBSI yang merupakan panitia Indonesia Open 2023 pun sempat disalahkan, namun dengan tegas PBSI langsung memberikan klarifikasi bahwa sejatinya uang hadiah dari turnamen super 1000 itu sudah diberikan kepada BWF.
Bahkan PBSI sudah mengirim uang hadiah Indonesia Open 2023 ke BWF pada 5 Juli 2023 lalu, yang mana tenggat waktunya 10 Juli 2023. Jadi, PBSI sejatinya telah menyelesaikan tugasnya jauh lebih cepat dari tenggat waktu yang diberikan.

Selain masalah uang hadiah, Axelsen juga mengeluhkan soal denda 5.000 dolar oleh BWF karena absen di Singapore Open 2023. Namun, tentu masalah denda dan uang hadiah merupakan dua hal berbeda.
(Rivan Nasri Rachman)